Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Barito Putera, Muhamadou Sadissou Bako, bercerita tentang negaranya yang mengalami lockdown akibat penyakit virus corona.
Penyakit virus corona yang melanda seluruh dunia turut menyusahkan legenda Barito Putera era 2000-an, Muhamadou Sadissou Bako.
Pemain asal Kamerun itu terpaksa menghentikan segala aktivitas harian dan tidak diperbolehkan keluar rumah tanpa keperluan mendesak setelah negaranya menerapkan lockdown.
Langkah itu diambil oleh pemerintah Kamerun untuk menekan angka persebaran penyakit virus corona yang telah mencapai angka 193 kasus positif hingga Selasa (31/3/2020).
Baca Juga: 5 Opsi bagi Philippe Coutinho kalau Ingin Kembali ke Liga Inggris
Bako pun menceritakan pengalamannya selama 10 hari menjalani lockdown di Kamerun.
Pria yang kini aktif menjadi pelatih di sekolah sepak bola (SSB) setempat itu menjelaskan bahwa seluruh aktivitas di Kamerun harus berhenti secara total akibat penyakit virus corona.
"Seperti di banyak negara, situasi di Kamerun hampir sama. Ada beberapa orang yang kena COVID-19 dan sudah 10 hari negara lockdown," ucap Muhamadou Sadissou Bako dilansir Bolasport.com dari laman resmi Barito Putera.
"Masyarakat tidak bisa mengikuti kegiatan seperti biasa, termasuk liga Kamerun juga stop sementara."
"Alhamdulillah, saya dengan keluarga masih baik-baik saja. Kami tetap ikuti prosedur yang diterapkan badan kesehatan dan pemerintah," ujar Bako lagi.
Terlepas dari hal itu, top scorer Liga Primer Indonesia 2001 itu mengaku selalu mengikuti perkembangan Laskar Antasari.
Bako bahkan juga menganalisis sejumlah faktor yang menyebabkan pasukan Djajang Nurdjaman kurang maksimal di awal Shopee Liga 1 2020.
"Saya tetap mengikuti perkembangan Barito Putera melalui media online, kadang nonton lewat live streaming," tutur Bako.
"Kita semua tahu start Barito Putera di liga tahun ini kurang bagus, bisa disebabkan karena banyak faktor."
Baca Juga: Kabar Bahagia Dua Pemain Tira Persikabo di Tengah Duka Covid-19
"Banyak pemain yang hengkang, persiapan yang kurang, dan banyak pemain-pemain muda kurang pengalaman yang butuh adaptasi," kata Bako lagi.
Muhamadou Sadissou Bako adalah pemain asal Kamerun yang meniti karier sebagai pesepak bola profesional di Indonesia sejak 1994 hingga 2011.
Masa kejayaannya di Indonesia diraih ketika membela Barito Putera pada periode 2001-2002.
Tak hanya menjadi top scorer Liga Primer Indonesia pada 2001, Bako juga berhasil menyumbangkan 39 gol dari 40 pertandingan yang dilakoninya bersama Laskar Antasari.