Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - CEO Cilegon United, Yudhi Afriyanto, mengaku timnya mengalami kerugian yang besar dan berpotensi bangkrut karena pandemi penyakit virus corona.
Penundaan kompetisi Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 akibat virus corona berdampak nyata pada kondisi finansial klub.
Secara khusus, banyak klub yang tidak mendapatkan pemasukan karena tidak adanya pertandingan yang digelar selama pandemi.
Di sisi lain, klub-klub tetap memiliki kewajiban untuk membayar gaji pemain dan ofisial tim meski sudah mendapat izin pemotongan dari PSSI.
Baca Juga: Satu Bintang Barcelona Jadi Tumbal untuk Muluskan Transfer Neymar
Seperti diketahui, PSSI telah memperbolehkan klub-klub peserta liga untuk merevisi kontrak dan memotong gaji pemainnya selama wabah COVID-19 hingga menjadi 25 persen saja.
Kendati demikian, masih ada klub-klub yang kesulitan melakukan hal tersebut karena telah mengalami kerugian.
CEO Cilegon United, Yudhi Afriyanto, mengungkapkan bahwa sebenarnya dia lebih memilih jika semua kompetisi tidak hanya ditunda melainkan dihentikan secara total.
Menurutnya, langkah yang terbaik adalah dengan menunggu hingga keadaan benar-benar membaik dan virus corona telah menghilang dari Indonesia.
"Sebenarnya saya minta kompetisi ini dihentikan saja, karena keselamatan lebih penting dibandingkan segalanya," ujar Yudhi Afriyanto dilansir Bolasport.com dari Tribun Jakarta.
"Tunggu sampai semua ini selesai terlebih dahulu baru kembali jalankan kompetisi kembali," kata Yudhi Afriyanto, Rabu (1/4/2020).
Selain alasan tersebut, Yudhi juga menjelaskan bahwa timnya sudah mengalami kerugian yang cukup besar akibat penundaan laga.
Baca Juga: Bek Buangan Barcelona Ungkap Lionel Messi Bisa Hindari 100 Tekel dari 100 Percobaan
Bahkan, dikatakan oleh Yudhi, timnya yang berlaga di Liga 2 2020 itu bisa saja mengalami kebangkrutan jika keadaan terus berlanjut seperti ini.
"Jujur saja, saya sudah rugi banyak. Tidak ada pertandingan di bulan Maret tapi saya harus bayar gaji 75 persen kepada pemain," tutur Yudhi.
"Belum lagi bayar gaji 25 persen sampai Juni nanti. Bisa bangkrut tim ini karena tidak ada pemasukan dari pertandingan," ucap Yudhi menambahkan.
Meski mengaku kesulitan, Yudhi tidak mau melepaskan tanggung jawabnya untuk membayar gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim.
Baca Juga: Momen Klasik - Saat Marcelo Bielsa Hampir Ledakkan Diri Sendiri
Yudhi beserta manajemen Cilegon United akan tetap berusaha menyelesaikan kewajibannya kepada seluruh elemen The Volcano.
Apalagi, Yudhi memiliki target untuk membawa timnya ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan.
"Tapi bagaimanapun saya harus lakukan ini demi tim. Karena saya ingin sepak bola di Cilegon ini maju bukan masalah yang lain," kata Yudhi.
"Mudah-mudahan ada jalan terbaik untuk kompetisi ini," tutur Yudhi.