Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Cedera pemain menjadi problem yang rutin dihadapi klub. Melalui artikel hasil kerja sama eksklusif Kompas.com dan BolaSport.com dengan LaLiga, serial kedua dari LaLiga: Invisible Training akan memaparkan upaya klub LaLiga dalam menanggulangi masalah ini.
“Setiap klub liga empat besar Eropa rata-rata merugi 15 juta euro setiap tahunnya karena cedera yang diderita pemain. Setiap klub merugi antara 10% dan 30% dari skuad mereka setiap tahunnya karena cedera.”
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr Xavier Alomar pada konferensi medis yang diselenggarakan pada bulan Februari 2018.
Biasanya cedera dianggap hanya menyebabkan kerugian yang tak dapat dihitung bagi klub.
Namun, setelah dilakukan penghitungan, kerugian akibat masalah ini sangat besar.
Baca Juga: EKSKLUSIF, Rahasia Klub LaLiga Maksimalkan Performa Pemain (Bagian 1)
Baca Juga: Rahasia Klub LaLiga Maksimalkan Performa Pemain: Granada (Bagian 2)
Angka perkiraaan 15 juta euro tersebut dapat membiayai setengah upah skuad di klub seperti RCD Malorca, Real Valladolid, Granada CF dan Osasuna saat ini, dan jumlah tersebut terbuang sia-sia karena cedera.
Setiap kali ada seorang pemain menuju pintu ruang perawatan, sebuah kebocoran muncul di pundi-pundi keuangan klub.
Karena alasan tersebut, klub-klub LaLiga berusaha tanpa henti untuk mencoba memotong kerugian yang menumpuk pada klinik-klinik mereka, dengan pengetahuan bahwa cedera merupakan faktor yang sangat umum menimbulkan hambatan klub.
Langkah terbaik meredakannya adalah dengan berinvestasi secara konstan dalam meningkatkan cabang medis.
“Saat saya menjadi dokter di Pontevedra 20 tahun lalu, kami hanya mengambil satu rekam sinar-X dada pada satu musim,” ujar Dr Juan Jose Garcoa Cota, Kepala Layanan Medis RC Celta dan Dokter untuk Tim Nasional Spanyol.
“Saat saya meninggalkan Real Valladolid tahun 1995, dan sebelum bergabung dengan Racing de Santander, mereka memberi saya satu pemindaian untuk mengetahui kondisi kesehatan saya,” kenang Alberto Lopez, pemain andalan Real Valladolid era 1990-an, yang saat ini bekerja sebagai dokter bagi klub lamanya.
‘Gol’ yang ingin dicetak Alberto Lopez saat ini adalah melawan cedera.
Pergeseran generasi semakin membesar dan kita tidak bisa menurunkan tuntutan dari profesionalisasi pada setiap detail dalam sepak bola modern.
Peningkatan kesehatan pemain telah menjadi isu fundamental bagi seluruh klub dan terjalin erat dengan ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Rahasia Klub LaLiga Maksimalkan Performa Pemain: Real Mallorca (Bagian 3)
Baca Juga: Rahasia Klub LaLiga Maksimalkan Performa Pemain: CA Osasuna (Bagian 4)
Contohnya, di Betis, sejak musim 2018-2019 mereka telah menempatkan penekanan terhadap studi sains, dengan staf yang berdedikasi secara khusus pada riset, pengembangan dan inovasi dalam Departemen Litbang yang memiliki target tinggi.
Beberapa klub juga telah melibatkan peneliti sains di bidang olahraga.
Bulan Februari, Real Madrid menyelenggarakan konferensi medis yang menjadi standar global.
Klub-klub LaLiga lainnya juga telah memiliki jagoan medis dalam timnya.
Seperti FC Barcelona yang kepala medisnya, Dr Ricard Pruna, telah bersama klub sejak tahun 1996 dan telah mendapatkan beberapa penghargaan untuk kerja briliannya.
Departemen medis telah semakin membesar. Beberapa klub telah menjadi penyuplai perusahaan medis besar di Spanyol.
Klub-klub terbaik mempekerjakan tujuh fisioterapis yang sangat ahli (osteopati, terapi invasif, terapi manual, mobilitas sendi, dll.), lima terapis olahraga dan nutrisionis.
Fasilitas-fasilitas tersebut semakin baik dan secara umum budaya kesehatan semakin melewati batasan sebelumnya.
Seperti yang kita bisa saksikan, perjuangan sepak bola Spanyol menghadapi cedera berada di titik yang benar-benar menarik.
Meskipun ukuran utama saat menilai kinerja para dokter di sepak bola adalah waktu yang dihabiskan pemain untuk pemulihan, lingkup tindakan sebenarnya jauh lebih luas.
“Pekerjaan multidisiplin terjadi di klub sepak bola dan segalanya yang melingkupi hal tentang cedera tidak hanya berada di tangan dokter, pelatih kebugaran juga berperan dalam hal bagaimana bersiap untuk musim pertandingan, kemudian pelatih dalam hal mendistribusikan waktu bermain, fisioterapis yang bekerja sehari-hari, dan pemain itu sendiri. Kami semua harus bekerja bersama, dengan didasarkan pada loyalitas, harmoni, dan saling percaya,” jelas Dr Cota (RC Celta).
Baca Juga: Rahasia Klub LaLiga Maksimalkan Performa Pemain: Valencia (Bagian 5)
Sebagaimana kasus dalam bidang latihan kebugaran, saat ini terdapat beberapa departemen yang harus berkoordinasi secara mulus untuk mengawasi kesehatan para pemain: nutrisi, psikologi, pelatihan kebugaran, dan lain-lain.
Para dokter, fisioterapis, dan pelatih kebugaran tidak hanya terlibat saat terjadi cedera, mereka juga berada dalam tahap pencegahan agar para pemain tidak diistirahatkan.
Hal ini merupakan langkah pertama dalam upaya mitigasi terhadap lubang sebesar 15 juta euro tersebut.
Nantikan seri kedua dari artikel usaha klub-klub LaLiga mengakhiri cedera di sepak bola hanya di Kompas.com dan BolaSport.com.