Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006, Marcello Lippi, masih kaget kapten timnas Prancis saat itu, Zinedine Zidane, menyundul dada bek andalannya, Marco Materazzi.
Timnas Italia melawan timnas Prancis dalam pertandingan final Piala Dunia 2006 di Olympiastadion Berlin, Jerman, 9 Juli 2006.
Prancis unggul 1-0 lebih dulu melalui penalti Zinedine Zidane pada menit ke-7.
Baca Juga: 13 Pemain Terkenal Ternyata Tak Suka Sepak Bola, dari Menang Ballon d'Or 2005 Sampai Pensiun Usia 25
Italia mampu menyamakan skor menjadi 1-1 lewat sundulan Marco Materazzi (19').
Kedudukan imbang 1-1 tetap tidak berubah sampai 120 menit.
Gli Azzurri akhirnya keluar sebagai juara setelah menang 4-3 dalam babak adu penalti.
Fabio Grosso menjadi algojo penentu Italia, sedangkan satu-satunya eksekutor yang gagal adalah striker Prancis, David Trezeguet.
Baca Juga: Cannavaro Jadi Bek yang Menang Ballon d'Or 2006 karena Dipilih dengan Mata Merem
Namun, momen paling menarik terjadi pada menit ke-110 ketika Zinedine Zidane menerima kartu merah.
Wasit Horacio Elizondo mengusir Zidane keluar lapangan.
Baca Juga: 9 Pemain yang Pernah 1 Tim Bareng Messi dan Ronaldo, Jawab Siapa yang Terbaik
Zidane dianggap melakukan pelanggaran keras seusai menyundul dada Marco Materazzi.
Hal ini rupanya membuat Marcello Lippi, yang pernah melatih Zidane di Juventus dalam periode 1 Juli 1996 sampai 7 Februari 1999, heran.
"Saya cukup tertegun dengan perilaku Zidane," kata Marcello Lippi seperti dilansir BolaSport.com dari Rai Radio 1.
"Saya bekerja dengan Zidane di Juventus. Dia adalah orang yang luar biasa, sangat rendah hati dan cerdas," ucap Lippi menambahkan.
Terlepas dari itu, Marcello Lippi mengaku sering menonton ulang pertandingan Italia versus Prancis.
Lippi pun mengutarakan alasan menunjuk Fabio Grosso sebagai penendang penalti penutup Italia.
Baca Juga: Bek Buangan Barcelona Ungkap Lionel Messi Bisa Hindari 100 Tekel dari 100 Percobaan
"Saya sudah menonton pertandingan ini 20 kali dan selalu emosional," ujar Marcello Lippi.
"Saya memilih Grosso untuk penalti terakhir karena dari semua yang ditugaskan, dia adalah spesialis eksekutor penalti terbaik."
⚽️ 119' Fabio Grosso
⚽️ 120+1' Alessandro Del Piero???????? #OnThisDay at the 2006 World Cup, Italy beat hosts Germany in extra time to book their place in the final. ???? pic.twitter.com/nMDmeaIsmm
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) July 4, 2018
"Saya juga ingat Grosso yang mendapatkan penalti untuk kami saat melawan Australia dan dia mencetak gol ke gawang Jerman dalam babak tambahan."
"Saya mengatakan kepada Grosso 'Anda adalah spesialis menit akhir, jadi Anda mengeksekusi penalti kelima.'," tutur Lippi lagi.
Meski berposisi sebagai bek kiri, Fabio Grosso memang kerap muncul sebagai pahlawan timnas Italia.
Dalam partai babak 16 besar Piala Dunia 2006, Italia menang 1-0 atas Australia berkat gol penalti Francesco Totti pada menit ke-90+5.
Baca Juga: Lionel Messi Pilih 15 Pesepak Bola Muda yang Naik Daun dan Beri Pujian Khusus
Saat itu, Gli Azzurri mendapat penalti setelah Grosso dilanggar pemain Australia di kotak terlarang.
Fabio Grosso kembali tampil cemerlang di semifinal kontra timnas Jerman.
Gol Grosso pada menit ke-119 memuluskan Italia menang 2-0 untuk melaju ke laga puncak.