Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sirkuit Jerez menjadi tempat kenangan Jorge Lorenzo. Tanggal 3 April 2011, dia melakukan selebrasi menantang maut untuk kali terakhir di sana.
Jorge Lorenzo menjadi salah satu pembalap yang cukup ekspresif. Selebrasi kemenangan pernah menjadi ritual wajibnya setiap kali memenangi balapan.
Menceburkan diri ke kolam Sirkuit Jerez, Spanyol, menjadi salah satu selebrasi Jorge Lorenzo yang paling banyak dibicarakan hingga sekarang.
Padahal, Lorenzo hampir bertaruh nyawa ketika melakukannya.
Semuanya dimulai pada 2010.
Lorenzo yang dikuasai perasaan bahagia karena menjadi pemenang balapan memutuskan untuk berlari dan melompat ke kolam sebelum Tikungan Alex Criville.
Saking bahagianya, Lorenzo tidak memperhitungkan bahwa wearpack yang dikenakannya menjadi semakin berat apabila kemasukan air.
Lorenzo kesulitan untuk berenang ke tepian. Para marshal sampai harus bahu membahu untuk menarik pembalap asal Mallorca tersebut keluar dari kolam.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Ajukan 2 Tanggal Baru untuk Duel kontra Tony Ferguson
Heading to Jerez for the Spanish MotoGP race.
— Gareth Harford (@GarethHarford) 1 May 2019
It would be good to see Lorenzo win and celebrate in style like in 2010!
.
.#MotoGP #SpanishGP @lorenzo99 #celebrations #jl99 #racing #sportphotography #nikon @UKNikon pic.twitter.com/zgY5IXLg1a
Meski menantang maut, selebrasi Lorenzo tersebut justru disukai oleh para penggemarnya. Para penggemar tidak perlu menunggu lama untuk kembali melihatnya.
Tepat sembilan tahun yang lalu, hari Minggu tanggal 3 April 2011, Lorenzo berhasil mencatatkan kemenangan back-to-back di Sirkuit Jerez.
Hujan yang turun tidak menghentikan Lorenzo untuk mengulangi aksi nyelenehnya.
Selebrasi masuk ke kolam yang dilakukan Lorenzo bahkan semakin terlihat kocak karena dia jatuh dengan terpeleset sebelum membuatnya tubuhnya basah kuyup.
Lagi-lagi para marshal harus membantu Lorenzo untuk keluar dari kolam.
"Saya merayakannya dengan penggemar dan saya bertanya ke mereka 'Lompat atau tidak?'" kata Lorenzo sesudahnya, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Mereka bilang 'Ya' jadi saya melompat," ucapnya.
Baca Juga: Dua Pembalap McLaren Rela Potong Gaji di Masa Wabah Virus Corona
Jorge Lorenzo kemudian harus menunggu empat tahun untuk mengulangi kesuksesannya di Jerez. Akan tetapi, nyali Por Fuera tak lagi sama seperti saat masih muda.
Lorenzo sudah berlari menuju ke kolam, tetapi berbalik arah tepat ketika kakinya sudah mencapai bagian tepi.
"Saya berniat melompat ke kolam, tetapi usia saya sekarang sudah 28 tahun," tutur Lorenzo selepas memenangi balapan MotoGP Spanyol musim 2015.
"Ini tidak lagi sama seperti ketika saya berusia 23 tahun, jadi pada detik terakhir saya mengurungkan niat dan kembali ke motor saya," tutupnya.
In 2010 Lorenzo jumped into Jerez lake & had to be helped out. After Sunday's win he stopped at the edge! #MotoGP pic.twitter.com/V0OOXXTEqh
— CRASH.NET/MotoGP (@crash_motogp) 3 May 2015
Baca Juga: Usai Wimbledon Jadi Korban Covid-19, US Open dan French Open Diharapkan Tetap Jalan