Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan kiper Persib Bandung asal Polandia, Mariusz Mucharksi, menyatakan pengalaman paling berkesan saat berbaju Maung Bandung adalah saat bermain di Stadion Siliwangi.
Mariusz Mucharski membela Persib Bandung pada musim 2003. Ia tercatat sebagai kiper asing pertama Persib di Liga Indonesia.
Pria dengan tinggi 188 cm itu berbondong-bondong masuk ke Persib Bandung bersama para koleganya yang sama-sama dari Polandia.
Mereka adalah Marek Sledzianowsk sebagai pelatih Persib Bandung, dua pemain belakang Maciej Dolega dan Pavel Bocjian, serta seorang gelandang Piotr Orlinski.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Selebrasi Menantang Maut Terakhir dari Jorge Lorenzo
Kelimanya adalah rombongan pemain dan pelatih asing pertama Persib sejak Liga Indonesia 1994-1995.
Namun mereka hanya bertahan selama 6 bulan saja. Mucharski dan kolega harus digantikan rombongan dari Cile usai rentetan hasil buruk yang dialami Persib.
Mucharski sendiri meneruskan kariernya untuk membela klub asal Polandia AKS Busko Zdroj, dan malang melintang di berbagai klub setelahnya.
Ia memutuskan gantung sepatu sebagai pemain profesional pada musim 2007-2008, sebelum memulai petualangan baru sebagai pelatih kiper.
Kini, Mariusz Mucharski menjadi pelatih kiper tim kasta tertinggi Liga Polandia, Wisla Plock.
Akhir-akhir ini, banyak bobotoh yang menyatakan kerinduan pada sosok kiper berambut putih itu.
Hal ini bisa dilihat dari komentar di laman instagramnya, @mariuszmucharski70.
Baca Juga: Dibenci Masyarakat Argentina, Ini Respons Cristiano Ronaldo
Mucharski pun membalas sapaan bobotoh saat dihubungi BolaSport.com.
"Tolong sapa bobotoh dan Stadion Siliwangi yang tua," ujarnya kepada BolaSport.com saat menjawab pertanyaan pertama.
Meski dalam waktu singkat, Mariusz mengingat benar bagaimana kenangan terindah saat membela Persib Bandung, yakni saat didukung ribuan bobotoh kala bermain di kandang.
"Mereka adalah penggemar yang fantastis, lantang, dalam satu warna biru," ujarnya.
"Bahkan saya bisa mendengar suara mereka di telinga saya 'Ouo..Ouo..Ouo Persib," tambahnya.
Mucharski juga memiliki kenangan tersendiri di kota Bandung. Ia bahkan sempat mengaku pernah pergi ke Bandung lagi setelah berkarier di Persib, meski tak menyebutkan secara rinci.
"Saya pernah ke Bandung beberapa tahun lalu. Kota ini telah berubah, semakin maju, semakin indah, jalanan baru," ujar Mariusz.
"Ada juga perumahan Dago, kenangan indah dari klub Persib, kota Bandung dan Indonesia," tambahnya.
Mariusz Mucharksi bergabung dengan Persib karena krisis ekonomi melanda Polandia pada 2003 silam.
Baca Juga: Bek Asing Barito Putera Minta Shopee Liga 1 2020 Diperpanjang Dua Bulan
8 września urodziny obchodzi trener bramkarzy Wisły Płock - Mariusz Mucharski. W imieniu całego klubu oraz wszystkich naszych sympatyków składamy solenizantowi najserdeczniejsze życzenia. Wszystkiego najlepszego! ????????????➡ https://t.co/2Vd1jDSJmx pic.twitter.com/k5SG31tTgL
— WislaPlockSA (????) (@WislaPlockSA) 8 September 2019
Ia pernah mengakui bahwa ia hengkang dari klubnya saat itu, Pogon Staszow ke Persib untuk bisa tetap makan.
"Saya pergi ke Staszow. Ada kemiskinan, tidak ada roti atau makanan. Saya bercerita kepada pelatih saat itu," ujar Mariusz dikutip BolaSport.com dari Korona-Kielce.pl dalam artikel yang tayang 2013 lalu.
"Ada dua pilihan, yakni ke Liga Sudan atau ke Liga Indonesia. Pelatih saya Wojciech Lazarek ke Sudan, sedangkan saya hanya punya waktu tiga hari, dan Indonesia jadi pilihan saya," tambahnya.