Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pebulu Tangkis India Pikirkan Efek Mental dan Finansial Usai Ditundanya Turnamen karena Virus Corona

By Delia Mustikasari - Jumat, 3 April 2020 | 19:10 WIB
Tunggal putra India, Haseena Sunil Kumar Prannoy alias HS Prannoy (djarumbadminton.com)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra India, HS Prannoy, mengaku memikirkan efek emosional dan finansial dari pandemi covid-19 setelah tidak ada perubahan lebih baik dalam jangka waktu 1,5 bulan.

Wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang secara global telah membuat negara-negara terkunci dan menghentikan turnamen olahraga, termasuk bulu tangkis, di seluruh dunia.

Hal ini juga memicu gangguan finansial dan mental di seluruh dunia.

"Ini bukan waktu yang tepat untuk perusahaan mana pun. Mereka tidak menghasilkan sekarang dan dengan adanya karantina wilayah semuanya tergantung kepada sponsor. Hal itu akan berdampak pada olahraga," kata Prannoy dilansir BolaSport.com dari Hindustan Times.

"Para sponsor pasti telah berinvestasi dalam olahraga lain juga. Jadi saya pikir semuanya sangat suram untuk bulu tangkis dan olahraga secara keseluruhan," ujar Prannoy.

"Kami memiliki lebih sedikit pendapatan yang datang dari beberapa tempat dan jika sponsor berhenti, itu akan menjadi masalah besar bagi para pemain. Jadi, saya berharap kondisinua menjadi normal dalam waktu satu 1,5 bulan," tutur Prannoy.

Para atlet di seluruh dunia, termasuk beberapa atlet elite dunia seperti Serena Williams (tenis) dan perenang Amerika Serikat, Michael Phelps, telah berbicara tentang efek penguncian wilayah ini kepada kesehatan mental para atlet.

Baca Juga: BAM Pilih Pebulu Tangkis yang Masuk Tim Piala Thomas-Uber 2020 Berdasarkan Tingkat Kebugaran

"Mungkin ada begitu banyak orang yang ingin pergi ke sana dan bertanding. Mungkin 80 persen dari mereka, dan ini bukan hanya tentang olahragawan. Setiap individu mungkin memiliki masalah mental, tetapi kami tidak memiliki pilihan sekarang," ucap Prannoy.

"Kami harus menerimanya secara positif. Kami harus menemukan kesenangan dalam apa pun yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan hal yang belum dapat kita lakukan selama bertahun-tahun dalam karier profesional kami."

Prannoy juga mengakui bahwa dia lebih baik menikmati yang dilalui dan menjaga kebugaran untuk menghilangkan kelelahan mental dan fisik.

Prannoy sebelumnya telah melewatkan turnamen All England Open 2020 karena khawatir dengan wabah virus corona.

Dia mengkritik keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang tetap menggelar turnamen bergengsi tersebut.

Padahal, ada kekhawatiran yang terus meningkat terkait wabah virus corona dan karena BWF tidak membekukan peringkat dunia.

Baca Juga: Ganda Putra Malaysia Berharap BWF Perpanjang Periode Kualifikasi Olimpiade 2020 Selama 1 Tahun

Sekarang BWF telah memutuskan untuk membekukan peringkat dunia sejak 17 Maret.

Prannoy menyambut baik langkah itu, tetapi dua mengatakan BWF perlu lebih proaktif dan memprioritaskan kepentingan para pemain.

"Saya pikir BWF harus cepat bereaksi terhadap hal-hal ini. Mereka tidak melakukan apa-apa sampai pemain berbicara di sosial media," ucap Prannoy.

"Mereka tidak mengambil keputusan apa pun tentang peringkat dunia sampai para pemain membicarakannya. Seluruh Inggris juga, mereka tidak serius," kata pemain berusia 27 tahun itu.

Menurut Prannoy, BWF juga perlu mengubah aturan dan menunjuk wasit yang lebih baik pada turnamen besar selain memastikan opsi video di semua lapangan pertandingan.

"Mereka harus memprioritaskan pemain terlebih dahulu. Bulu tangkis tidak punya uang besar dan BWF hanya membuat pemain di bawah tekanan. Ada banyak peraturan yang tidak membantu pemain," aku Prannoy.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P