Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menganalisis pertandingan melawan pemain unggulan menjadi kegiatan para pebulu tangkis tunggal putri Pelatnas.
Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan harus melihat pertandingan mereka sebelumnya ketika menghadapi para atlet unggulan.
Melihat kembali pertandingan saat melawan pemain top seperti Tai Tzu-ying hingga Ratchanok Intanon, berguna untuk menemukan kekurangan setiap pemain.
Khususnya untuk para atlet Indonesia yang selalu kesulitan menembus pertahanan pemain-pemain peringkat lima besar dunia.
"Iya secara virtual ada, itu untuk menganalisis permainan mereka saat menghadapi lawan-lawan unggulan," kata pelatih tunggal putri, Rionny Mainaky, kepada BolaSport.com
“Kami bisa lebih mengenali pemain-pemain unggulan. Untuk kami, analisis ini bisa jadi patokan untuk latihan serta kerja keras yang mau tidak mau harus memaksa itu."
Rionny Mainaky menilai pemain tunggal putri masih kurang dalam aspek kekuatan fisik walau untuk urusan skill dan teknik tidak kalah.
"Jadi saya lebih fokus ke pemain untuk memperkuatkan fisik saat ini. Walaupun teknik bagus, kalau fisik tidak kuat itu sama saja kami tidak bisa apa-apa," ujar Rionny.
Baca Juga: Arsenal Pernah Bersengketa soal Transfer Pemain dengan Klub Argentina
Mantan pelatih timnas Jepang itu sebenarnya sudah mengizinkan para atletnya untuk pulang ke rumah masing-masing sesuai dengan aturan dari pemerintah.
Namun begitu, apabila pemain ingin pulang ke rumah ada catatan yang harus di laksanakan oleh atlet agar tetap berlatih secara mandiri.
"Masing-masing pemain sudah bisa pulang atau bisa tetap tinggal di situ (Pelatnas Cipayung), tapi dengan catatan khusus untuk mereka," katanya.
"Kalau mereka pulang ada catatan masing-masing dan tidak boleh masuk ke pelatnas lagi kalau sudah keluar, itu untuk keamanan bersama.
"Jadi saya sempat ketemu dengan anak-anak, sebelum saya tinggal. Saya kasih gambaran program latihan, misalnya pagi latihan ringan, lalu saya kasih tambahan untuk latihan fisik dan lain sebagainya,” tuturnya.
Baca Juga: Kemenpora Beri Waktu Cabor Revisi Anggaran setelah Olimpiade Ditunda