Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persita Tangerang memutukan untuk membayar gaji pemain sebesar 10 persen dari kontrak normal selama kompetisi berhenti.
Aturan 10 persen akan diterapkan untuk gaji dibulan April, Mei, dan Juni.
Sedangkan untuk bulan Maret, manajemen Persita Tanggerang memastikan tetap membayar 100 persen kepada pemain.
Baca Juga: On This Day - Drama 5 Gol Bikin Inter Milan Babak Belur di Kandang
Sebelumnya, PSSI memperbolehkan klub kembali merevisi kontrak sehingga klub hanya berkewajiban membayar gaji maksimal 25 persen.
Kuasa Hukum Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Riza Hufaida mengatakan, jika dari kedua belah pihak sudah ada kesepakatann sudah tidak bisa ditindaklanjuti.
Akan tetapi apabila ada pemain dari Persita Tangerang yang melaporkan keberatannya kepada APPI, maka akan kami tindaklanjuti.
"Ya kalau pemain Persita nerima dan tanda tangan ya apa boleh buat dan ga bisa dikomplain lagi," kata Riza saat dihubungi BolaSport.com.
"Tapi kalau ada pemain yang ga terima gaji sudah ditransfer dan pemain tersebut mau komplain ya kita tampung," tambah Riza.
Selain itu, Riza juga menyayangkan sikap terhadap pemain yang tidak memanfaatkan adanya APPI sebagai tempat aspirasi.
"Kita agak kesusahan gini, mereka punya asosiasi seharusnya mereka menggunakan asosiasi ini sebagai alat untuk menyampaikan aspirasi untuk berjuang dan segala macam," tutur Riza.
Baca Juga: Update Jadwal MotoGP 2020 - 4 Seri Terancam Ditunda, Kejuaraan Baru Mulai Juli?
Sementara itu, manajer tim Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara mengaku menerapkan pemotongan sampai 90 persen demi menjaga finansial klub.
Hal ini lantaran dengan dihentikannya kompetisi membuat Persita Tangerang tidak memiliki pemasukan.
"Bagaimana pun juga penghentian kompetisi sementara ini memang pasti berdampak kurang baik, terutama untuk pemasukan klub," kata I Nyoman.
Baca Juga: Update Jadwal MotoGP 2020 - 4 Seri Terancam Ditunda, Kejuaraan Baru Mulai Juli?
"Kami mau tidak mau harus menyesuaikan untuk bisa menjamin operasional tim ke depannya. Jadi ini sudah kami perhitungkan secara matang," tambah I Nyoman.
Seperti yang diketahui, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memutuskan untuk menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hingga 29 Mei mendatang.
Langkah ini diambil karena sedang mewabahnya COVID-19 yang semakin meningkat.
Tercatat hingga Minggu (4/4/2020) terdapat 2092 dinyatakan positif, 191 meninggal, dan 150 sembuh.