Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Deretan Mantan Pemain Bintang Meradang dengan Kebijakan Aneh Liverpool

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Minggu, 5 April 2020 | 14:15 WIB
Pertandingan amal antara legenda Liverpool melawan legenda Barcelona harus ditunda karena mulai merebaknya virus corona di Inggris. (TWITTER.COM/LFC)

BOLASPORT.COM - Liverpool baru saja mengeluarkan kebijakan kontroversial terkait cuti untuk beberapa stafnya dan hal ini membuat para mantan pemain bintang di  Anfield meradang.

Setelah pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan akan menanggung 80 persen masyarakatnya, Liverpool memanfaatkannya untuk memberikan cuti kepada beberapa staf klub yang tidak bekerja.

Liverpool mengeluarkan kebijakan untuk memberlakukan cuti kepada stafnya yang tidak bekerja pada Sabtu (4/4/2020).

The Reds menyampaikan bahwa mereka akan menggunakan kebijakan pemerintah Inggris dan menutup sisa gaji para staf agar mereka tetap mendapatkan 100 persen gaji mereka.

Namun, rupanya kebijakan ini menuai kontroversi dan membuat deretan mantan pemain bintang Liverpool protes.

Baca Juga: Barcelona Incar Pemain Gratisan untuk Gantikan Firpo yang Akan Dilego

Dilansir oleh BolaSport.com dari Sportskeeda, Jamie Carragher jadi eks pemain Liverpool pertama yang mengkritik kebijakan itu.

Carragher menyayangkan sikap Liverpool yang sebelumnya sangat baik dan menuai pujian dalam kasus virus corona ini menjadi hilang pengakuan dan itikad baik.

"Juergen Klopp menunjukkan kedukaannya untuk seluruh orang pada awal pandemi ini, para pemain di skuad utama @premierleague mengambil pemotongan upah," bunyi cuitan Carragher di Twitter.

"Lalu, semua penghormatan dan itikad baik itu hilang, kasihan @LFC ini," ucap mantan bek timnas Inggris itu menambahkan.

Dietmar Hamann juga mengaku terkejut dengan kebijakan The Reds.

Baca Juga: Barcelona Didesak untuk Prioritaskan Neymar daripada Lautaro Martinez

Gelandang asal Jerman itu mengaku kebijakan yang diambil oleh mantan klubnya menentang nilai-nilai yang selama ini mereka junjung tinggi.

"Terkejut dengan berita bahwa @LFC mengambil keuntungan dari skema cuti untuk mengklaim 80 persen gaji dari kebijakan pemerintah untuk staf yang tidak bekerja," ucap Hamann dalam Twitternya.

"Kebijakan ini tidak disusun untuk hal seperti ini (klub dengan kondisi keuangan bagus, seperti Liverpool). (Hal ini) bertentangan dengan moral dan nilai-nilai klub yang aku kenal selama ini," tutur pemain yang ikut membawa Liverpool menjuarai Liga Champions 2005.

Yang terbaru, Danny Murphy juga menyerang kebijakan cuti tersebut sebagai kebijakan yang aneh.

Pemain yang juga berposisi sebagai gelandang itu mengatakan bahwa Liverpool tidak butuh kebijakan itu karena memiliki banyak uang.

Baca Juga: Termasuk dari Man United, Sergio Aguero Sebut 5 Pemain Sumber Inspirasinya

"Itu aneh karena (kebijakan) itu tidak diperkenankan untuk klub Liga Inggris yang memiliki lebih dari cukup uang untuk merawat diri mereka sendiri," ujar Murphy.

Ia pun mengaku sangat kecewa dengan langkah yang diambil The Reds.

"Saya sangat kecewa dengan keputusan yang datang dari Liverpool kemarin (Sabtu) karena itu bertentangan dengan kebersamaan dan persatuan klub yang selalu terkenal, terutama selama 30 tahun terakhir sejak Hillsborough," tutur Murphy.

Memang bukan hanya Liverpool yang menerapkan kebijakan, ada juga nama Tottenham Hotspur yang mengambil keputusan sama untuk mengambil kesempatan dari kebijakan pemerintah Inggris.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P