Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menceritakan sejarah 45 tahun yang mengiringi topi kulit kesayangannya dan kini menjadi ciri khasnya di lapangan.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, sangat identik dengan topi kulit yang selalu dikenakannya ketika memimpin timnya di lapangan.
Topi tersebut selalu menghiasi kepada pelatih asal Belanda tersebut bahkan sejak dirinya melatih Arema FC pada 2009.
Ternyata, topi tersebut memiliki sejarah panjang yang telah berusia 45 tahun.
Baca Juga: Demi Perangi COVID-19, Persija Akan Buka Kembali Lelang Barang Pemain
Topi tersebut dibeli oleh Robert Alberts di Hawaii, ketika dirinya masih bermain di Liga Amerika Utara bersama dengan Vancouver Whitecaps pada 1975.
"Topi itu memiliki sejarah yang sangat panjang. Saat saya masih menjadi pemain Vancouver Whitecaps FC, saya dan Greg (kiper Vancouver) jalan-jalan ke Hawaii," ucap Robert seperti dikutip Bolasport.com dari kanal Youtube pribadinya.
"Saat kami berjemur di pantai, mataharinya silau sekali sehingga kami tak bisa melihat wanita cantik di sana."
"Saya bertanya pada orang di sebelah saya yang memakai topi, dimana dia membeli topinya dan dia bilang kalau dia bikin topi itu sendiri," tutur mantan pelatih PSM Makassar itu.
"Lalu saya membeli topi itu dari dia saat saya masih berusia 20 tahun, tepatnya 45 tahun lalu," katanya lagi.
Secara khusus, Robert sangat menyukai topi tersebut karena membantunya menghalangi sinar matahari yang menyilaukan penglihatannya.
Topi tersebut juga membantu memperjelas penghilatannya ketika berada di dalam stadion karena silaunya lampu stadion kerap membuat Robert kurang jelas melihat.
Baca Juga: DUEL KLASIK, 5 April 2005 - Sepakan Voli Luis Garcia Jinakkan Juventus
Hal itu yang membuat Robert selalu menggunakan topi yang jadi ciri khasnya ketika memberi arahan pada anak asuhnya di lapangan.
"Topi itu masih saya simpan karena bisa melindungi mata saya dari sinar matahari dan menjaga mata saya dari lampu stadion yang silau," ujarnya.
"Karena saya pakai kacamata juga jadi silau, tapi topinya membuat penglihatan saya 20-30 persen lebih baik."
"Saya sangat nyaman mengenakan topi kulit dan sampai sekarang, 45 tahun kemudian, saya masih mengenakan topi kulit," katanya mengakhiri.