Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara dunia kelas berat versi WBC asal Inggris, Tyson Fury, memilih untuk melihat pandemi virus Corona alias Covid-19 dari sisi positif ketimbang negatif.
Sejauh ini, sudah lebih dari 74 ribu jiwa di seluruh dunia yang tewas akibat virus Corona.
Hal tersebut membuat warga dunia, termasuk Tyson Fury, tetap tinggal di rumah dan menjalani karantina mandiri bersama keluarga tercinta demi menghindari penularan Covid-19.
Fury sebetulnya sudah dijadwalkan untuk kembali naik ke atas ring dan melakoni duel ketiga kontra Deontay Wilder (Amerika Serikat/AS) pada 18 Juli mendatang.
Namun, pandemi virus Corona memastikan agenda pertarungan itu diundur.
Baca Juga: Tyson Fury Tuding Tujuan Deontay Wilder Ajukan Duel Ulang karena Uang
Meski begitu, Fury enggan terlalu fokus dengan hal-hal buruk yang terjadi selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Sebaliknya, petinju berjulukan The Gypsy King itu memetik banyak hal positif.
"Anda dapat mengambil hal positif dari setiap hal negatif, dan hal positif yang saya dapatkan dari pandemi ini adalah saya dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga saya," ujar Fury, dilansir BolaSport.com dari Talksport.
"Orang-orang saat ini benar-benar menyadari apa yang penting dalam hidup. Terkadang kita tersesat dalam perjalanan hidup, memikirkan ambisi kita, dan segalanya. Membuat kita melupakan hal-hal yang sangat penting seperti keluarga, teman, orang yang dicintai, dan kesehatan," kata dia meneruskan.
Baca Juga: Satu Keunggulan Valentino Rossi Bikin Jorge Lorenzo Frustrasi Saat Jadi Rival
Tyson Fury sempat mengalami periode kelam dalam hidupnya lantaran depresi pada rentang tahun 2015-2018.
Masalah kesehatan jiwa tersebut pernah membawa Fury terperosok ke titik terendah dalam hidupnya dan menjadikannya sosok alkoholik, penggunaan obat-obatan terlarang, serta mengalami kenaikan berat badan secara ekstrem.
Selama bergulat dengan depresi, Fury pun kehilangan tiga sabuk juaranya yakni WBA, WBO, dan IBO.
Fury baru kembali bertinju pada akhir tahun 2018 dengan menghadapi Wilder.
Meski cuma mendapat hasil imbang, laga tersebut cukup untuk mengembalikan Fury ke jalan hidup yang benar.
Kini, petinju berusia 31 tahun itu sudah kembali menyandang status juara dunia kelas berat dari WBC.
Baca Juga: Pengembangan Motor MotoGP Mungkin Akan Dibekukan hingga Musim 2022
"Hal itu (pandemi Covid-19) telah membangunkan saya karena saya adalah salah satu dari orang-orang yang menjadi korban, selalu mengejar hal-hal, dan selalu ingin melakukan hal-hal besar, saya tidak pernah duduk di rumah, saya ingin keluar dan menjadi aktif," ucap Fury.
"Kini, dalam beberapa minggu saya menjalani karantina, saya jadi punya waktu untuk fokus pada hal-hal yang sangat penting dalam hidup saya."
"Saya pikir, saya akan kembali ke orang yang berbeda dan saya pikir saya akan memiliki pola pikir yang berbeda," tutur dia lagi.