Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPROT.COM - Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, memahami situasi yang saat ini sedang terjadi sehingga memaksa diterapkannya pemotongan gaji.
Surat yang dikeluarkan PSSI dengan nomor 48/SKEP/III/2020 memutuskan untuk menghentikan kompetisi sampai 29 Mei mendatang karena COVID-19.
Dalam SK tersebut terdapat enam poin yang dikeluarkan oleh PSSI.
Baca Juga: Kisah Mike Tyson Dapat Masalah Sekalinya Pakai Ganja Sebelum Laga
Salah satu poinnya berisi pihak klub diperbolehkan membayar gaji pemain, pelatih, dan ofisial maksimal 25% dari kontrak normal.
Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, tidak punya masalah dengan adanya pemotongan gaji sampai 75%.
Rahmad menilai keputusan tersebut berasal dari operator kompetisi.
Sebagai peserta kompetisi, menurut Rahmad memang sudah sepantasnya untuk mengikuti aturan yang sudah diputuskan.
"Sampai hari ini semua acuan adalah kepada PSSI. Bagaimana pun PSSI dan PT LIB yang punya kewenangan dengan situasi saat ini," kata eks pelatih Tira Persikabo itu saat dihubungi BolaSport.com
Baca Juga: Pelatih Serena Williams Minta Bantuan Finansial bagi Petenis Level Bawah
"Jadi kalau kami ikut dengan mereka, ya konsekuensinya ikut dengan segala aturan-aturan yang mereka buat," tambah pelatih berusia 53 tahun itu.
Rahmad tidak ingin terlalu memikirkan soal adanya pemotongan gaji yang diterimanya.
"Berkaitan dengan gaji, mau tidak mau kami harus ikut," tutup pelatih yang akrab disapa RD tersebut.