Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Promotor Matchroom Boxing, Eddie Hearn, sempat meminta Top Rank untuk membuat kesepakatan supaya Wilder menyingkir dari duel menghadapi Fury.
Hal itu diajukan Hearn karena dia ingin menggelar laga unifikasi antara Fury dan rekan senegaranya, Anthony Joshua.
Baca Juga: Caroline Wozniacki Tunda Laga Terakhir Lawan Serena Williams
Namun, DuBoef tidak merasa hal tersebut bakal terjadi dan skenario itu bahkan tidak masuk dalam pikirannya.
"Saya belum secara pribadi melakukan pembicaraan mengenai hal itu. Hal tersebut tidak ada di radar saya," kata DuBoef, dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.
"Saya bekerja sebagai perwakilan Wilder yang tengah memikirkan tanggal baru pada akhir musim panas atau awal musim gugur supaya dia bisa bertarung melawan Fury. Kami berbicara tentang tempat-tempat potensial untuk bertarung juga," tutur dia melanjutkan.
Ketika ditanya mengenai rumor yang mengatakan bahwa Deontay Wilder dipaksa mundur agar memuluskan jalan Tyson Fury menghadapi Joshua, DuBoef mengaku belum mendengarnya.
"Pertarungan ini putus sebagai akibat dari duel lain (Joshua vs Fury)? Saya belum mengetahui rahasia percakapan tentang itu," ucap DuBoef.
"Saya belum mendengar bahwa mereka bersedia untuk mencabut (rencana duel trilogi). Tidak ada yang berkomunikasi tentang itu," kata dia menambahkan.
Baca Juga: Presiden IRTA: Bukan Kami yang Tentukan Dimulainya MotoGP 2020, tetapi Virus Corona
Di sisi lain, promotor Queensberry, Frank Warren, sebenarnya lebih menyukai Tyson Fury menghadapi Anthony Joshua untuk pertandingan unifikasi.
Sebab, duel Fury versus Joshua akan menghasilkan juara tak terbantahkan alias undisputed champion baru setelah hampir 20 tahun tidak ada petinju kelas berat yang berhasil meraihnya.
Saat ini, Tyson Fury memegang gelar juara WBC, sedangkan Anthony Joshua memiliki sabuk juara WBA, WBO, IBO, dan IBF.