Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, menilai bahwa Valentino Rossi tak ubahnya seperti bintang musik rock yang masih berhasrat untuk mengejar obsesinya.
Sudah lebih dari 20 tahun Valentino Rossi menghabiskan waktunya dengan menjalani karier sebagai pembalap pada ajang MotoGP.
Selama rentang waktu yang cukup lama tersebut, rider berjulukan The Doctor itu sudah membukukan total sembilan gelar juara dunia di semua kelas balap.
Perjalanan pembalap berkebangsaan Italia itu bersama tim Monster Energy Yamaha dipastikan akan menemui titik akhir pada MotoGP 2020.
Baca Juga: Tai Tzu Ying Buka Kartu Soal Strategi Terbarunya pada All England Open 2020
Skuad Iwata telah mendaulat Fabio Quartararo yang tampil moncer bersama Petronas Yamaha sebagai suksesor Valentino Rossi untuk musim 2021 mendatang.
Walau sudah pasti tergusur dari tim pabrikan, pesona rider berusia 41 tahun itu belum sepenuhnya memudar untuk para penggemarnya.
Hal serupa tampaknya juga berlaku bagi pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, yang merasa bahwa kompatriotnya tersebut masih mempunyai hasrat tampil di kelas utama.
"Dia (Valentino Rossi) adalah satu-satunya pembalap yang masih bersenang-senang karena dia benar-benar superior," kata Andrea Dovizioso, dilansir BolaSport.com dari Marca.
Dalam sebuah wawancara, rider berjulukan DesmoDovi itu menyebut Valentino Rossi bagaikan rock star alias bintang musik rock yang masih cadas meski usianya sudah tak muda lagi.
"Valentino Rossi telah dan masih akan menjadi seorang layaknya rock star, dia ingin aktif dan masih aktif hingga sekarang sebagai rock star," tuturnya lagi.
Hasrat yang masih menggebu dan keinginan yang kuat untuk tetap membalap itulah yang menjadi hal pemveda antara Valentino Rossi dan Marc Marquez.
Cara Valentino Rossi menikmati setiap balapan dinilai adalah sebuah hal yang unik meski dia kian tak sanggup lagi mengejar laju kecepatan pembalap andalan Repsol Honda itu.
"Segala sesuatu di MotoGP saat ini selalu dihubungkan dengan kemenangan, bahkan Marc Marquez tidak bisa tenang meski dia telah meraih begitu banyak kemenangan," tuturnya.
"Sebaliknya, Valentino Rossi lebih superior selama beberapa tahun, dan bersenang-senang dengan hal itu, kemudian dia harus sedikit membayarnya karena masih membalap," ucap Dovizioso mengakhiri.
Baca Juga: ITF Beri Saran Petenis Minta Dukungan dari Negara Saat Karantina