Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada 2012 lalu, terjadi dualisme di tubuh PSSI, yang memunculkan KPSI sebagai penentang PSSI sehingga berdampak pada pemilihan pemain di skuat timnas Indonesia.
Skuat timnas Indonesia saat itu harusnya diperkuat oleh pemain-pemain dari kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), yang diakui secara sah oleh PSSI sebagai kompetisi resmi sepak bola di Indonesia.
Baca Juga: 5 Eks Pemain Eredivisie di Liga 1 2020, 2 Pilar Timnas Indonesia
3/5 Jersey kedua Tim Nasional AFF 2012
Ini jersey tim nasional terakhir saya sebelum memutuskan pensiun. Itulah mengapa nama di punggungnya "PAMUNGKAS", bukan "BAMBANG" ✊???? pic.twitter.com/oplH0VtvVE
— •Bambang Pamungkas• (@bepe20) 11 April 2020
Sementara Bambang menjadi satu-satunya pemain di timnas saat itu yang berlaga di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI), yang berada di bawah naungan KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia).
"Bergabungnya saya ke tim nasional ketika itu, bukanlah menjadi sebuah pilihan yang mudah. Pilihan yang saya ambil tersebut, bertentangan dengan kebijakan klub yang saya bela Persija Jakarta," kata Bepe dalam situs pribadinya, Bambangpamungkas20.com.
"Dan juga institusi di mana klub saya berafiliasi, dalam hal ini Liga Super Indonesia, dan KPSI," tambahnya.
Bepe dianggap berkhianat oleh beberapa pihak lantaran ia tetap memutuskan untuk membla timnas di Piala AFF 2012.
Namun, Bepe merasa bertanggungjawab dan membela timnas Indonesia bukan menjadi sebuah pilihan di matanya.
Ia pun berkomitmen akan berhenti membela timnas setelah ajang Piala AFF 2012 selesai.
Baca Juga: Luis Suarez Bisa Tinggalkan Barcelona karena Rayuan Eks Rekan Satu Tim