Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ben Davison menyebutkan kelebihan mantan anak didiknya, Tyson Fury, dalam menumbangkan Deontay Wilder.
Ben Davison menjadi pelatih bagi Tyson ketika sembuh dari depresi.
Dia berjasa dalam karier Tyson Fury dalam lima pertandingan dengan mengantarkan anak didiknya menjadi pemenang.
Akan tetapi, Davison dan Fury kemudian berpisah jelang duel ulang melawan Deontay Wilder pada Minggu (23/2/2020).
Baca Juga: Ini Kunci Petinju Antah-berantah Beri Kekalahan Pertama Mike Tyson
Posisi Davison digantikan oleh pelatih baru, Steward Sugarhill.
Bersama pelatih barunya, Fury berhasil membekuk dan memberi kekalahan pertama Wilder.
Petinju berjuluk The Gypsy King mengalahkan Wilder dengan TKO dalam tujuh ronde.
Kendati sudah berpisah dengan Fury, Davison tentu paham betul dengan kelebihan mantan anak didiknya tersebut.
Baca Juga: Selama Membela Juventus, Ronaldo Selalu Jadi yang Pertama dalam 2 Hal
Davison menyebut Fury telah membohongi Wilder dengan psy war sebelum bel pertama dimulai dalam duel ulang.
"Itu seperti ronde ke-13. Wilder tidak terlihat sangat percaya diri dan Tyson (Fury) telah mengatakan kepada saya beberapa tahun yang lalu bahwa dia ingin mulai (duel ulang) dengan cepat," kata Davison dilansir BolaSport.com dari Talksport.
"Memulai dengan cepat dan melaksanakan segala sesuatu pikiran Wildr dan itu berhasil dengan sangat baik karena ketika Tyson menjaga tangan kanan Wilder, Tyson percaya dia akan mengambil kekuatannya."
"Dia mengambil tangan kanannya di ronde pertama dan langsung menyerang balik Wilder dan saya pikir itu hanya meningkatkan keraguan yang dimulai pada ronde ke-12 dari pertandingan terakhir dan semacamnya," katanya menambahkan.
Baca Juga: Jika Berusia 20-an Tahun, Tyson Bisa Kalahkan Wilder, Joshua, dan Fury
Tyson pernah memiliki berat badan besar saat mengalami depresi.
Kemudian secara bertahap, Davison membantu petinju Inggris itu untuk menurunkan berat badannya.
Dalam pertandingan melawan Wilder, Fury menambah bobotnya.
Dia beralasan untuk menambah kekuatan dan daya tempurnya supaya mampu menumbangkan Wilder.
"Secara pribadi, saya percaya itu adalah bobot yang dihasilkan oleh timbangan. Saya tidak percaya dia seberat itu," tutur Davison.
"Saya percaya itu adalah bagian dari permainan pikiran yang terjadi. Saya tahu Tyson, saya tahu tubuhnya dan saya tidak percaya dia seberat itu - sebenarnya saya tahu dia tidak seberat itu," katanya menambahkan.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Kirim Sinyal Bakal Kembali ke Oktagon pada September 2020
Setelah melakoni dua pertandingan, Wilder dan Fury dijadwalkan untuk melakoni trilogi.
Wilder dan Fury direncanakan bertanding lagi pada Oktober 2020.