Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ratu Tisha Mundur dari Sekjen PSSI, Menpora Ingatkan Persiapan Piala Dunia U-20 Harus Jalan Terus

By Faizal Rizki Pratama - Selasa, 14 April 2020 | 09:10 WIB
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, bersama dengan Direktur Teknikal IFAB, David Elleray di Hotel Sultan, Kamis (28/11/2019) (MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

"Pemerintah berharap apapun yang terjadi di dalam internal organisasi PSSI tidak memengaruhi persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, baik itu dari sisi persiapan tim nasional maupun dari sisi penyelenggaraan." ujar Zainudin dilansir dari Kompas.

Pemerintah juga tidak akan mengintervensi internal PSSI dan berharap hal ini dapat diselesaikan secepatnya untuk mencari pengganti Ratu Tisha.

"Pemerintah berharap soliditas internal PSSI tetap terjaga." ucap Zainudin.

Ratu Tisha mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekertaris Jenderal PSSI yang sudah diembannya sejak 2017 lalu.

Hingga kini Ratu Tisha masih menjabat sebagai Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) periode 2019-2023 dan anggota Komite Kompetisi Federasi Sepak bola Asia (AFC).

Sebuah prestasi tersendiri bagi Ratu Tisha dan Indonesia karena ia adalah perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut.

Baca Juga: Daftar Kelakuan Songong Ibrahimovic, Legenda Klub Jadi Korban

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

14 klub peserta Liga 1 2020 kembali menggelar virtual meeting jilid dua guna membahas nasib kelanjutan kompetisi ditengah pandemi Covid-19 yang tidak bisa diprediksi. 14 klub peserta virtual meeting jilid dua terdiri dari Madura United, Arema FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Bali United, Bhayangkara FC, Persik Kediri, Barito Putera, Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, Persela Lamongan, Borneo FC, Persija jakarta, PSM Makassar. Sebelumnya, dalam virtual meeting jilid satu hanya diikuti 10 klub Liga 1 2020. Berikut enam poin putusan dalam rapat virtual meeting jilid dua dengan 14 klub Liga 1 2020 yang tersebar di media sosial. Pertama, klub Liga 1 sepakat tetap akan membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial tim sesuai SK PSSI. Kedua, jika kompetisi berhenti atau diberhentikan akibat pandemi Covid-19, maka status gaji bulan Juli hingga akhir masa kontrak adalah batal. Dab tidak ada kewajiban membayar kompensasi. Ketiga, merujuk poin 2 di atas, maka status pemain klub untuk tahun 2021 tetap sesuai dengan daftar dan klausal kontrak di tahun 2020, atau tidak ada transfer antarklub Liga 1. Sehingga komposisi pelatih, pemain dan ofisial peserta Liga 1 musim 2021 sama dengab musim 2020. Keempat, nilai gaji maksimal untuk musim 2021 sama dengan yang diterima di tahun 2020. Kelima, apabila pemain, pelatih dan ofisial tidak sepakat dengan opsi tersebut, klub bisa memberikan surat keluar. Tapi tetap berdasarkan MOU klub Liga 1 yakni tidak akan membuka transfer. Kecuali pemain tersebut benar-benar baru atau mereka keluar dari klub Liga 1 bisa main di Liga 2 dan 3, atau sebaliknya. Keenam, klub Liga 1 juga mendukung rencana PSSI menggelar turnamen sebagai pengganti Shopee Liga 1 2020, jika pemerintah menyatakan pandemi Covid-19 benar-benar telah hilang dari Indonesia. Agar mutu turnamen terjaga, idealnya turnamen digelar bulan September. Namun dengan perlakuan khusus, tentunya termasuk gaji pemain, pelatih, ofisial, dll. Selengkapnya bisa lihat di website Bolasport.com #PSSI #liga12020 #shopeeliga12020 #Bolastylo #Superballid #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P