Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jorge Lorenzo Pede Bisa Saingi Marc Marquez pada MotoGP 2019 Jika...

By Diya Farida Purnawangsuni - Selasa, 14 April 2020 | 12:25 WIB
Test rider Yamaha, Jorge Lorenzo. (instagram.com/jorgelorenzo99)

BOLASPORT.COM - Eks pembalap MotoGP asal Spanyol, Jorge Lorenzo, yakin bisa bersaing dengan Marc Marquez (Repsol Honda) dalam perebutan gelar juara dunia pada MotoGP 2019.

Namun, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan hal tersebut.

Jorge Lorenzo resmi menjadi rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda setelah menyepakati kerja sama berdurasi dua tahun.

Alih-alih tampil sepadan, performa Lorenzo dan Marquez justru bak bumi dan langit.

Baca Juga: Imbas Kisah Masa Lalu, Petinju Ini Selalu Pikirkan Manny Pacquiao

Lorenzo kesulitan mengendarai motor pabrikan Honda dan tak bisa menembus posisi finis 10 besar sepanjang musim lalu, sedangkan Marquez nyaris selalu naik podium.

Marquez pun menuntaskan MotoGP 2019 dengan meraih titel kampiun dunia keenam serta rekor poin tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara itu, Lorenzo -yang sudah kehilangan kepercayaan diri sebagai pembalap pasca-mengalami cedera serius di punggungnya- memutuskan untuk pensiun pada akhir musim lalu.

Kini, Lorenzo tercatat sebagai pembalap penguji untuk tim yang membesarkan namanya dan mengantarnya mendapatkan tiga gelar juara dunia MotoGP, Yamaha.

Meski sudah melepas statusnya sebagai pembalap, Lorenzo rupanya masih kerap berandai-andai.

Hal ini dia sampaikan dalam wawancara dengan Sky Italia yang dilansir BolaSport.com dari Motorsport.com.

Lorenzo mengaku "pede" bisa bersaing dengan Marquez dalam perebutan gelar juara MotoGP 2019 jika dia masih membalap untuk Ducati.

Baca Juga: Masa Karantina Diperpanjang, Nasib F1 GP Prancis 2020 Terancam

Namun, Lorenzo tak membantah bahwa kegagalannya memenangi balapan GP San Marino 2017 menjadi titik balik optimismenya saat itu bersama Ducati.

Lorenzo gagal memenangi, bahkan menyentuh garis finis, pada balapan basah tersebut lantaran mengalami crash.

"Dengan Ducati, anda tahu ceritanya," ucap Lorenzo.

"Mereka sudah banyak berinvestasi dalam menghadirkan saya di tim. Saya punya tiga gelar juara dunia dan hal itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit."

"Setelah 1,5 tahun, kami masih belum bisa memenangi balapan. Jika saya berhasil menang di Misano (pada tahun 2017), mungkin ceritanya akan berbeda," kata Lorenzo lagi.

Baca Juga: Lewis Hamilton Dinilai Bisa Lebih Banyak Bantu Pembalap Muda

Lebih lanjut, Jorge Lorenzo mengatakan bahwa Ducati kemudian membicarakan masalah finansial dengannya.

"(Danilo) Petrucci tentu lebih murah dan dia juga orang Italia. Sayang sekali karena tidak ada kesabaran untuk menunggu dan mungkin semuanya diputuskan terlalu cepat," ucap Lorenzo.

"Pada momen itu, kami akhirnya menemukan cara yang membuat kami meraih kemenangan, tetapi semuanya sudah terlambat. Pada tahun 2019, kami bisa saja bersaing untuk meraih gelar juara," kata dia lagi.

Jorge Lorenzo mengakhiri kariernya sebagai pembalap MotoGP pada musim 2019 dengan menempati peringkat ke-19.

Sepanjang musim tersebut, Lorenzo meraih 28 poin.

Baca Juga: Upaya Hendra Setiawan Ciptakan Sejarah pada Olimpiade Tokyo 2021

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

14 klub peserta Liga 1 2020 kembali menggelar virtual meeting jilid dua guna membahas nasib kelanjutan kompetisi ditengah pandemi Covid-19 yang tidak bisa diprediksi. 14 klub peserta virtual meeting jilid dua terdiri dari Madura United, Arema FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Bali United, Bhayangkara FC, Persik Kediri, Barito Putera, Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, Persela Lamongan, Borneo FC, Persija jakarta, PSM Makassar. Sebelumnya, dalam virtual meeting jilid satu hanya diikuti 10 klub Liga 1 2020. Berikut enam poin putusan dalam rapat virtual meeting jilid dua dengan 14 klub Liga 1 2020 yang tersebar di media sosial. Pertama, klub Liga 1 sepakat tetap akan membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial tim sesuai SK PSSI. Kedua, jika kompetisi berhenti atau diberhentikan akibat pandemi Covid-19, maka status gaji bulan Juli hingga akhir masa kontrak adalah batal. Dab tidak ada kewajiban membayar kompensasi. Ketiga, merujuk poin 2 di atas, maka status pemain klub untuk tahun 2021 tetap sesuai dengan daftar dan klausal kontrak di tahun 2020, atau tidak ada transfer antarklub Liga 1. Sehingga komposisi pelatih, pemain dan ofisial peserta Liga 1 musim 2021 sama dengab musim 2020. Keempat, nilai gaji maksimal untuk musim 2021 sama dengan yang diterima di tahun 2020. Kelima, apabila pemain, pelatih dan ofisial tidak sepakat dengan opsi tersebut, klub bisa memberikan surat keluar. Tapi tetap berdasarkan MOU klub Liga 1 yakni tidak akan membuka transfer. Kecuali pemain tersebut benar-benar baru atau mereka keluar dari klub Liga 1 bisa main di Liga 2 dan 3, atau sebaliknya. Keenam, klub Liga 1 juga mendukung rencana PSSI menggelar turnamen sebagai pengganti Shopee Liga 1 2020, jika pemerintah menyatakan pandemi Covid-19 benar-benar telah hilang dari Indonesia. Agar mutu turnamen terjaga, idealnya turnamen digelar bulan September. Namun dengan perlakuan khusus, tentunya termasuk gaji pemain, pelatih, ofisial, dll. Selengkapnya bisa lihat di website Bolasport.com #PSSI #liga12020 #shopeeliga12020 #Bolastylo #Superballid #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P