Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kiper Persiraja Banda Aceh, Aji Bayu Putra, diwajibkan menjalani karantina mandiri dengan status ODP COVID-19 seusai tiba di kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah.
Diliburkan pihak klub akibat kompetisi dihentikan sementara, membuat Aji Bayu memilih untuk pulang ke kampung halamannya.
Akan tetapi sesampainya di tempat asal Aji Bayu, Brebes, Jawa Tengah, sang kiper diharuskan menjalankan karantina mandiri.
Pasalnya statusnya menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan) setibanya di Brebes.
Hal tersebut wajar dilakukan karena provinsi Jawa Tengah telah mengimbau masyarakatnya yang berasal dari luar kota dan memilih kembali diharuskan menjalani karantina mandiri.
"Semenjak tiba di kampung, status saya langsung ODP," kata Aji Bayu, dilansir BolaSport.com dari Serambinews.com.
Aji pun kemudian bersyukur bahwa statusnya tidak naik menjadi PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
"Untung aja nggak naik jadi pasien dalam pengawasan (PDP), sehingga selama 14 hari, saya harus isolasi mandiri di rumah," jelas Aji Bayu.
Baca Juga: Pemain Sriwijaya FC Ini, Pernah Rasakan Bermain untuk Persib U-15, U-18, U-21, hingga Tim Senior
Lebih lanjut lagi, pemain yang pernah bermain untuk PSIS Semarang itu juga bersyukur karena kota Brebes untuk saat ini masih belum ada yang tercatat positif corona.
"Alhamdullilah, kalau di kampung sih belum ada kasus corona, masih 0 kasus di Brebes," ujar Aji.
Sementara itu, adanya imbauan tetap berada di rumah, Aji mematuhinya.
Pemain yang berusia 26 tahun mengungkapkan bahwa ia belum pernah keluar desa.
Kebanyakan waktunya pun dihabiskan di rumah dan sesekali pergi ke sawah.
"Ini aja paling di rumah terus ke sawah. Belum sempat main-main ke tempat temen atau keluar desa," kata Aji.
"Aktivitas selama libur kompetisi yakni pagi ke sawah, sore balik ke rumah, terus seperti itu dari awal bulan sampai sekarang," jelas Aji.
Baca Juga: Soal Ratu Tisha Mundur, Haruna Soemitro : Karya-karyamu Selalu Dikenang
Walau mengaku bosan menjalani rutinitas yang sama tiap harinya, akan tetapi Aji memaklumi hal tersebut karena program tetap di rumah merupakan upaya yang tepat untuk memutus rantai penularan virus corona.
"Sebenarnya saya juga bosan, ingin main keluar desa, ke temen, ya cuma aku sadar, aku kan dari perantauan jadinya ya bersabar aja," tutur Aji.