Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek muda Juventus, Matthijs de Ligt, berkelakar bahwa ia merasa ada magnet di tangannya karena sering melakukan handball.
Matthijs de Ligt didatangkan Juventus dari Ajax Amsterdam pada bursa transfer musim panas 2019 dengan harga 75 juta euro atau sekitar 1,2 triliun rupiah.
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, memproyeksikan Matthijs de Ligt sebagai pilihan utama.
Namun, awal karier bek berpaspor Belanda itu di Juve tidak berjalan mulus karena ia sering melakukan blunder.
Baca Juga: Cerita De Ligt Saat Pertama Tiba di Juventus, Seperti di Toko Permen
Kesalahan yang kerap dilakukannya saat pertandingan adalah handball.
Kesalahan itu bahkan sempat membuat Si Nyonya Tua harus berbagi poin saat berlaga melawan Lecce pada pekan ke-9 Liga Italia (26/10/2019).
Usaha susah payah Paulo Dybala untuk membuat Juve unggul 1-0 menjadi sia-sia lantaran handball yang dilakukan De Ligt di kotak penalti.
Lecce pun sukses menyamakan kedudukan 1-1 setelah algojo mereka, Marco Mancosu, melaksanakan tugas dengan baik.
Baca Juga: Diincar Man United, Maurizio Sarri Ngotot Pertahankan Matthijs de Ligt
Handball De Ligt dalam laga kontra Inter Milan (6/10/2019) juga membuat Juve mendapat hukuman penalti dan membuat kedudukan menjadi 1-1.
Meski begitu, De Ligt dkk sukses meraih tiga poin dengan skor akhir 2-1.
Berkaitan dengan 'hobi'-nya melakukan handball, pemain kelahiran 12 Agustus 1999 ini berkelakar bahwa tangannya bermagnet sehingga bola acapkali menempel.
"Saya ingat ketika pergi ke kamar mandi dan orang-orang mengatakan itu tak bisa dipercaya. Sepertinya ada magnet di tanganku!" kata De Ligt, dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
Baca Juga: Diam-diam, Matthijs de Ligt Sudah Ditawarkan Agen ke Real Madrid
"Ketika saya tahu melakukan kesalahan atau handball, saya bukan tipe pria yang akan marah jika seseorang mengatakan sesuatu. Saya suka membuat lelucon tentang itu," ucap pemain timnas Belanda ini.
Handball De Ligt tak cuma dilakukan saat ia membela Juve, tetapi juga ketika berseragam timnas Belanda.
Saat Belanda menghadapi Jerman (7/9/2019) dalam Kualifikasi Piala Eropa 2020, bola jatuh ke tangan kiri De Ligt setelah dirinya memblokir umpan mendatar Nico Schulz.
Pemain berpostur 189 cm ini pun turut berkomentar soal kesalahannya yang berbuah penalti dalam laga tersebut.
"Situasi terbaik untuk menjelaskan nasib buruk saya adalah penalti yang saya buat saat melawan mereka. Bola jatuh, saya mendongak dan tiba-tiba saya melihatnya menyentuh tangan saya," tutur De Ligt.