Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajemen Persija Jakarta memastikan akan membayar gaji sesuai arahan dari PSSI yaitu sebesar maksimal 25 persen dari kontrak selama Liga 1 tidak berlangsung.
Menanggapi hal tersebut, bek senior Persija, Ismed Sofyan turut angkat bicara soal pemotongan gajinya dan seluruh pemain Macan Kemayoran.
Ismed mengatakan manajemen Persija telah menyampaikan keputusan pemotongan gaji kepada seluruh rekan-rekan setimnya.
"Sebagian sudah. Karena klub juga berpatokan kepada PSSI. PSSI juga sudah keluarkan putusannya dengan status seperti sekarang ini bagaimana kewajiban klub kepada pemain," kata Ismed Sofyan dikutip BolaSport dari Tribun Jakarta.
Baca Juga: Persita Tangerang Jualan Masker Khusus untuk Galang Donasi
Ia menilai seluruh kontestan lain Liga 1 2020 pasti akan mengikuti anjuran dari federasi.
Para pemain pasti akan mengikuti setiap keputusan yang sudah dikeluarkan timnya masing-masing.
"Saya pikir klub yang main di Liga 1, kebanyakan mematuhi aturan PSSI," ucapnya.
Dari lubuk hati terdalam, pemain asal Aceh itu berharap ada solusi baru terkait gaji pemain.
Ia berharap nantinya ada pengurangan pemotongan gaji seiring berjalannya waktu.
"Kalau dibilang setuju, ya tidak juga. Dibilang tidak, ya harus setuju. Ada plus minusnya. Tetapi kita berharap di tengah-tengah, jadi 50 persen oke," harapannya.
Menurut pemain yang hampir menginjak usia 40 tahun itu, pemotongan gaji sebesar itu akan sangat berdampak bagi kebutuhan pemain selama libur kompetisi.
Terlebih saat kondisi seperti ini, yang menuntut setiap orang harus berada di rumah karena pandemi virus corona.
"Kami di rumah, tidak keluar rumah, otomatis ibaratnya tidak ada pemasukan, yang ada hanya pengeluaran," ucap Ismed.
Baca Juga: DUEL KLASIK, 15 April 2018 - PSG Pastikan Juara, Hajar AS Monaco 7-1
Kendati demikian Ismed juga memahami dan memaklumi kesulitan yang dialami pihak klub untuk saat ini karena juga sepi pemasukan.
"Tetapi, di satu sisi klub pemasukannya juga tidak ada. Seperti tak ada penonton karena pertandingan disetop. Kami harus lihat ke sana juga. Jadi yang saya bilang tadi. Di satu sisi kita tidak setuju, satu sisi lagi harus setuju," tutup Ismed Sofyan.