Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PP PBSI masih menanti jawaban Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation) tentang penjadwalan ulang turnamen Indonesia Open 2020.
PP PBSI sebelumnya mengajukan Indonesia untuk dipindah ke September 2020.
Namun, dengan banyaknya turnamen level atas yang juga mengalami penundaan seperti Piala Thomas dan Uber, ada kemungkinan terjadi pergeseran jadwal lagi.
Baca Juga: PBSI Ungkap soal Piala Thomas dan Uber 2020 yang Masih Jadi Tanda Tanya
Piala Thomas dan Uber yang awalnya dijadwalkan pada 16-24 Mei 2020, diubah menjadi 15-23 Agustus 2020.
Denmark sebagai tuan rumah masih mencari klarifikasi mengenai pengumuman pemerintah mereka tentang larangan mengumpulkan orang dalam skala besar hingga akhir Agustus 2020.
Seandainya Piala Thomas dan Uber diundur dari Agustus, tak menutup kemungkinan akan terjadi penjadwalan ulang turnamen-turnamen internasional lainnya.
"Hingga saat ini, BWF masih belum menentukan bagaimana kelanjutan event yang di-suspend. Jadi kami masih terus menunggu keputusannya, sambil mempersiapkan apa yang bisa disiapkan panitia di sini," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto.
Baca Juga: Dorna Tak Utamakan Gelar 2 Balapan MotoGP 2020 dalam 1 Pekan
"Update terbaru adalah kami secara resmi sudah menyampaikan kepada pihak Istora bahwa event pasti akan ditunda dari jadwal awal. Dintunda sampai kapan, kami sudah infokan bahwa kami masih menunggu keputusan BWF dan pihak Istora mengerti keadaannya," ujar Budiharto.
Budiharto memberikan informasi mengenai antisipasi panitia penyelenggara atas ketersediaan lokasi penyelenggaraan Indonesia Open 2020 yaitu Istora Senayan.
PP PBSI terus menjalin komunikasi dengan manajemen Istora untuk mencari waktu yang tepat menyelenggarakan Indonesia Open.
"Reservasi Istora ternyata cukup padat akibat banyak event yang ditunda. Kami minta dibuatkan beberapa alternatif ke manajemen Istora, kira-kira dari September sampai Desember. Nanti akan kami sampaikan ini ke BWF, mana yang cocok jadwalnya," kata Budiharto.
Sementara itu, pada September, Indonesia punya satu turnamen level Super 100 yaitu Indonesia Masters.
Kepastian mengenai turnamen ini pun masih belum bisa disampaikan oleh Budiharto.
"Ini juga akan jadi keputusan BWF nantinya, BWF akan pertimbangkan semua aspeknya. Kami tidak punya pilihan," ujar Budiharto dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Fabio Quartararo Dinilai Akan Jadi Juara Dunia MotoGP Berikutnya?
"Apa pun yang diputuskan BWF, itu yang terbaik. Tetapi, sampai saat ini belum ada pembicaraan masalah ini," aku Budiharto.
Indonesia rencananya juga akan menjadi tuan rumah untuk beberapa turnamen internasional.
Turnamen tersebut yakni Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix 2020 (18-23 Agustus), Victor Exist Jakarta Open Junior International Series 2020 (8-13 September 2020).
Selain itu, ada Indonesia International Challenge 2020 (20-25 Oktober). Namun PP PBSI akan menonfirmasi waktu penyelenggaraan turnamen-turnamen ini bersama BWF dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi terkait wabah Covid-19.