Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, menyarankan untuk memindahkan Piala Dunia 2022 dari Qatar karena skandal kasus suap.
Dunia sepak bola sempat digegerkan dengan temuan adanya kasus suap di dalam organisasi FIFA.
Kasus tersebut berhubungan dengan pemilihan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Temuan tersebut merupakan kelanjutan dari investigasi yang telah dilakukan sejak lama dan dilaporkan oleh Jaksa Federal Amerika Serikat.
Dalam kasus tersebut, nama-nama petinggi otoritas sepak bola dari berbagai negara ikut terlibat.
Baca Juga: Javier Mascherano Inginkan Neymar Kembali Bentuk Trio MSN di Barcelona
Nama-nama tersebut di antaranya mantan Presiden Federasi Sepak Bola Brasil, Ricardo Teixeira, dan mantan Presiden CONMEBOL yang sudah meninggal, Nicolas Leoz.
Kedua petinggi otoritas sepak bola asal Amerika Latin itu diduga mendapatkan suap untuk memberikan suara pada pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Ada juga nama Jack Warner yang merupakan mantang Wakil Presiden FIFA dan mantan Presiden CONCACAF dan mantan Presiden Asosiasi Sepak Bola Guatemala juga diduga terlibat.
Mereka berdua diduga mendapat suap untuk memastikan Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 lalu.
Terkait temuan kasus itu, mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, ikut memberikan komentarnya.
Baca Juga: 5 Penyerang Timnas Inggris Terbaik dalam 3 Dekade Terakhir, Ada Eks Liverpool
Dilansir oleh BolaSport.com dari Marca, Blatter menyarankan untuk memindahkan tuan rumah Piala Dunia 2022 dari Qatar.
Pria asal Swiss tersebut mengatakan ada dua negara yang bisa dijadikan kandidat kuat sebagai pengganti Qatar, yaitu Jerman dan Amerika Serikat.
Akan tetapi, Blatte lebih condong ke arah Negeri Paman Sam sebagai tuan rumah pengganti dari Qatar.
"Jerman bisa melakukannya, tapi ini berarti Piala Dunia akan digelar lagi di Eropa setelah 2018," ucap Blatter.
"Amerika Serikat bisa melakukannya termasuk pada 2026, mereka mampu, ini bukan melebih-lebihkan. Mereka juga memiliki pengalaman pada 1994," lanjutnya.
Baca Juga: Tak Kunjung Pensiun, Kiper Juventus Akan Bermain hingga Usia 50 Tahun
Selain kedua negara tersebut, Blatter tak menutup kemungkinan untuk negara Asia selain Qatar bisa menjadi tuan rumah pengganti.
"Untungnya, Piala Dunia 2022 hanya akan diikuti 32 tim dan bukan 48 tim, usaha yang dibutuhkan organisasi tidak akan lebih besar dari 2018, Jepang bisa melakukannya," ucap pria berusia 84 tahun tersebut.
Blatter saat ini sedang menjalani masa skorsing dari dunia sepak bola selama 6 tahun usai dirinya terjerat kasus korupsi.