Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang bertahan Argentina, Esteban Cambiasso, mengguncang Piala Dunia 2006 ketika mencetak gol indah melalui skenario memukau kontra Serbia dan Montenegro dalam pertandingan Grup C.
Penulis: Septian Tambunan
Dari 11 gol yang dibukukan La Albiceleste, julukan timnas Argentina, dalam Piala Dunia 2006, lesakan Esteban Cambiasso menjadi yang paling menyita perhatian.
Bukan hanya karena kejelian Cambiasso yang mampu mengonversi operan back-heel cantik Hernan Crespo menjadi gol, melainkan tingkat kesulitan dalam proses terjadinya gol yang menjadi nilai plus.
Bayangkan saja, pria kelahiran Buenos Aires pada 18 Agustus 1980 ini mampu menjadi finisher ulung dengan menyelesaikan peluang yang sebelumnya melalui 24 operan!
Baca Juga: MOMEN JUARA, Gol Ajaib Si Genius Bawa AC Milan Juara Liga Champions
Baca Juga: MOMEN JUARA, Si Kurus Aktor Kebangkitan 35 Menit, Indonesia ke Final Piala AFF 2004
Baca Juga: MOMEN JUARA, Bocah Ajaib Michael Owen Menyihir Dunia di Usia 18 Tahun
Seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN, hanya kiper Roberto Abbondanzieri dan bek kanan Nicolas Burdisso, yang tidak ikut ambil bagian dalam gol tersebut.
La Albiceleste akhirnya mengunci kemenangan 6-0 atas Serbia dan Montenegro dalam duel itu.
Namun, jika menilik lebih jauh, gol Cambiasso ini seperti sudah menjadi rencana Tuhan.
Cambiasso baru turun ke lapangan pada menit ke-17 untuk menggantikan Luis Gonzalez yang cedera.
Tak disangka, Cambiasso yang kala itu baru berusia 25 tahun, cuma butuh 14 menit untuk mengukir gol bersejarah.
Pada babak perempat final melawan Jerman, pelatih Argentina, Jose Pekerman, kembali mengharapkan tuah Cambiasso.
Baca Juga: Hasil Rapat Premier League, Komitmen Liga Inggris Selesaikan Kompetisi Tanpa Jadwal Pasti
Baca Juga: Kisah Thierry Henry di Arsenal: Prototipe Penyerang Sempurna Zaman Modern
Pekerman memasukkan Cambiasso pada menit ke-72 dan menarik keluar Juan Roman Riquelme.
Pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti setelah berkesudahan imbang 1-1 selama 120 menit.
Kali ini, Cambiasso belum mampu menjadi pahlawan karena sepakan penalti dia gagal menembus jala Jens Lehmann.
Langkah Argentina terhenti setelah kalah 2-4 dalam adu sepakan 12 pas tersebut.
Akan tetapi, pencinta sepak bola selalu mengingat proses gol menawan Cambiasso ketika menghadapi Serbia dan Montenegro.
Gol ini menunjukkan tentang arti sesungguhnya dari sepak bola, yaitu kerja sama tim.
"Sebuah pameran dari sepak bola," tulis Gazzetta dello Sport memuji gol Cambiasso.