Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan bek Manchester United, Gary Neville, mengakui dirinya kesulitan untuk menggantikan peran Roy Keane sebagai kapten tim.
Kapten legendaris Manchester United, Roy Keane, meninggalkan Old Trafford secara mendadak saat Liga Inggris musim 2005-2006 berjalan.
Keputusan tersebut diambil Keane setelah dirinya terlibat perselisihan dengan pihak manajemen klub Man United.
Hal itu membuat posisi kapten di kubu Setan Merah kosong dan Gary Neville diminta menggantikan peran Roy Keane.
Baca Juga: Juan Mata Ungkap Satu Pemain Penting Man United yang Kurang Dihargai
Namun, diakui Neville, dirinya kesulitan untuk menggantikan peran gelandang asal Irlandia itu sebagai kapten dan membeberkan alasannya.
"Saya memiliki Roy Keane sebagai seorang kapten selama 10 tahun dan kepergiannya dari tim memakan waktu singkat, tidak diduga dan mengejutkan semua orang," ucap Neville dilansir dari Sky Sports.
"Anda tidak akan pernah bisa menggantikan Roy Keane. Saya masuk ke dalam skuad utama di bawah naungan Bryan Robson dan Steve Bruce."
"Mereka adalah pesepak bola yang memiliki karakter spesial, mereka berpengaruh dan sangat berkuasa di ruang ganti."
Baca Juga: Berbuntut Panjang, Berbatov Komentari Konflik Paul Pogba dengan Legenda Liverpool
"Saya mengetahui bahwa saya tidak bisa menggantikan peran Roy Keane dan tidak bisa menjadi sepertinya, baik soal karakter, kepribadian maupun pengaruh."
"Saya hanya ingin melalui jalan yang sama untuk menjadi diri saya sendiri, sama seperti sebelumnya," ujar pria berusia 45 tahun itu melanjutkan.
Neville pun berpikir ada beberapa pertimbangan yang membuat dirinya dipilih sebagai kapten oleh pelatih legendaris Setan Merah, Sir Alex Ferguson.
"Satu alasan mengapa Ferguson memilih saya sebagai kapten karena ada saya dan Ryan Giggs," tutur Neville dilansir BolaSport.com dari sumber yang sama.
Baca Juga: Supaya Wayne Rooney Tak Marah, Cristiano Ronaldo Tak Dipilih Jadi Kapten Manchester United
"Saat itu Giggs keluar-masuk dari skuad karena pelatih kerap melakukan rotasi pemain, sedangkan di lini belakang saya selalu diturunkan tiap minggunya."
"Ferguson mungkin memilih saya karena selalu bermain setiap minggu.
"Namun, pemilihan saya, Giggs, maupun Paul Scholes sebagai kapten dikarenakan kami mampu mencontohkan cara melakukan kerja sama di ruang ganti."
"Alasan itu jelas tidak berlaku untuk Roy Keane. Dirinya adalah orang paling berpengaruh yang pernah saya lihat, baik di dalam maupun luar lapangan."
"Kami bertiga tidak akan mampu meniru hal tersebut darinya," ucap pria yang berhasil mengangkat dua trofi Liga Champions dua kali untuk Man United di musim 1998-1999 dan 2007-2008 itu menambahkan.