Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pemain Manchester United, Wayne Rooney, mengungkapkan nasihat penting dari Sir Alex Ferguson dalam karier sepak bolanya.
Wayne Rooney merupakan seorang finisher yang sangat mematikan.
Torehan rekor gol yang ia pegang baik bersama Manchester United maupun tim nasional Inggris menjadi bukti nyata ketajaman Rooney.
Berseragam Setan Merah dari 2004 sampai 2017, Rooney berhasil membukukan 253 gol dari 559 penampilannya.
Sedangkan bersama tim nasional Inggris, pemain yang sekarang merumput bersama Derby County itu berhasil menorehkan 53 gol dalam 120 penampilannya antara 2003 hingga 2018.
Prestasi itu semua tidak terlepas dari peran yang diberikan Sir Alex Ferguson untuk Rooney.
Baca Juga: Andreas Iniesta Sebut Generasi Emas Barcelona Tak Akan Pernah Terulang
Wazza mengakui bahwa dirinya tidak pernah merasa sebagai seorang pencetak gol alami sepanjang karier sepak bolanya.
Nasihat dari Ferguson lah yang telah membuatnya bisa bermain lebih efektif, dan juga menjadikan dirinya sebagai finisher yang sangat mematikan.
"Anda belajar hal-hal kecil dari waktu ke waktu," kata Rooney dikutip BolaSport.com dari Mirror.
"Nasihat terbaik yang saya terima dari Fergie. Dia mengatakan 'kamu bekerja terlalu keras' dan pada awalnya saya berpikir, 'Apa yang Anda maksud? Bukankah itu yang Anda inginkan?'
"Saya dulu mencoba berlari sekuat tenaga selama 90 menit dan dalam 10 menit terakhir selalu kelelahan.
"Manajer ingin striker-strikernya sedikit menjaga tenaga, karena peluang pemenang pertandingan mungkin tidak akan tiba sampai menit ke-90," jelasnya.
Baca Juga: David Beckham Akui Level Lionel Messi Masih di Atas Cristiano Ronaldo
Sejak nasihat yang diberikan Ferguson kepada Rooney, akhirnya membuat pemain yang saat berusia 34 tahun itu mulai secara khusus untuk terus berlatih di akhir sesi latihan.
"Saya jadi biasa berlatih finishing ketika saya sudah lelah," Rooney melanjutkan.
"Di akhir sesi latihan saya dan penjaga gawang serta Eric Steele (pelatih kiper), melakukan lima atau enam set: satu kali sprint kemudian menembak.
"Usai mengulang lima sampai enam dari setiap set, Anda kehabisan napas. Dan jika Anda belajar untuk penyelesaian akhir ketika Anda sudah lelah, itu jauh lebih mudah ketika Anda mendapatkan kesempatan saat Anda normal," tutupnya.