Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Petenis elite dunia asal Spanyol, Rafael Nadal, dan pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou, tengah menyiapkan turnamen di akademi tenis milik mereka masing-masing.
Dilansir BolaSport.com dari AFP, Rafael Nadal dan Patrick Mouratoglou sama-sama mengumumkan rencana tersebut pada Sabtu (18/4/2020).
Kini, keduanya sedang memeriksa kemungkinan adanya siaran pertandingan agar para penggemar tenis bisa menonton.
Dalam laman resmi akademi tenis milik Nadal yang berada di Mallorca, Spanyol, kubunya tengah berdiskusi dengan ATP untuk menindaklanjuti rencana tersebut.
Sementara itu, akademi tenis Mouratoglou yang berada di Nice, Prancis, mengungkap format turnamen berbentuk liga yang akan menggelar 50 pertandingan dan menyediakan hadiah uang senilai jutaan dolar AS.
Baca Juga: Djokovic Pikirkan Nasib Petenis Level Bawah dengan Pemain 3 Besar
“Saat ini, tenis mengambil tempat duduk paling belakang dan yang paling penting adalah kesehatan semua orang. Namunm jika dalam beberapa bulan mendatang akademi dapat digunakan untuk membantu para pemain profesional, saya akan merasa senang jika mereka bisa berlatih atau sekalipun berkompetisi,” ujar Nadal.
“Saya kira berkompetisi di antara kai sendiri akan membantu dalam mempertahankan permainan saat turnamen dimulai kembali,” kata dia menambahkan.
Akademi tenis yang dipimpin Rafael Nadal pernah menyelenggarakan sejumlah turnamen di antaranya Challenger Tour Event, Rafa Nadal Open, serta turnamen tingkat bawah dan junior lainnya.
Baca Juga: Deontay Wilder Berguru pada Rival Muhammad Ali demi Habisi Tyson Fury
Sementara itu, akademi tenis Mouratoglou telah menyiapkan 10 pertandingan tertutup yang disiarkan langsung lima kali pada setiap akhir pekan dengan tema Ultimate Tennis Showdown.
Kompetisi tersebut akan dimulai pada 16 Mei mendatang dengan menampilkan petenis tunggal putra nomor 10 dunia asal Belgia, David Goffin, dan petenis muda asal Australia, Alexei Popyrin.
Sejauh ini, jadwal pertandingan memang belum diumumkan, tetapi turnamen itu dibuat untuk menemukan kembali pengalaman bermain tenis yang biasa dinikmati.
Baca Juga: Penakluk Jonatan Christie Dinilai Bakal Bersinar pada Olimpiade Tokyo