Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Petronas Yamaha SRT, Johan Stigefelt, mengaku cemas dengan kemungkinan kedatangan Valentino Rossi di timnya.
Musim depan, Valentino Rossi sudah dipastikan tidak akan membalap untuk Monster Energy Yamaha MotoGP.
Dia kehilangan tempat setelah manajemen tim Yamaha memutuskan merekrut pembalap muda potensial asal Prancis, Fabio Quartararo, dan tidak menunggu keputusan masa depan Rossi.
Ironisnya, Quartararo adalah pembalap yang membela tim SRT sampai akhir tahun ini.
Di sisi lain, Rossi bisa saja memperkuat SRT pada MotoGP 2021 andai dia mau.
Sebab, tim pabrikan asal Jepang itu telah memberi garansi satu tempat di SRT.
Baca Juga: Legenda UFC Beberkan Alasan Conor McGregor Bisa Kalah dari Khabib Nurmagomedov
Kendati bakal "turun kelas" dengan membalap untuk tim satelit, Rossi akan tetap mendapat fasilitas dan dukungan yang setara dengan para pembalap tim pabrikan.
Pembalap Italia berjulukan The Doctor itu dijamin bakal menunggangi motor berspesifikasi sama dengan yang dikendarai para pembalap tim pabrikan.
Meski begitu, Johan Stigefelt menilai kehadiran Rossi di timnya kelak bisa menyulitkan.
"Tida akan mudah dengan Valentino Rossi, saya tidak akan menyembunyikan bahwa saya sedikit cemas mengenai situasi ini," ucap Stigefelt, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Tim kami juga memiliki daya tarik yang sangat besar, terutama bagi pembalap yang datang dari Moto2," kata dia lagi.
Baca Juga: Tekad Anthony Joshua yang Ingin Habisi 6 Petinju Ini Sebelum Pensiun
Kendati merasakan kecemasan, Johan Stigefelt menegaskan bahwa pihaknya tetap terbuka dengan peluang Valentino Rossi membalap di sana.
"Kami saat ini terbuka. Dia (Rossi) yang harus memutuskan apa yang ingin dia lakukan di masa depan. Apakah dia ingin lanjut atau tidak," ucap pria asal Swedia ini.
"Belum ada yang berbicara dengan dia, baik saya maupun Razlan Razali. Setidaknya saat ini belum. Saat ini, kami hanya berbicara dengan Yamaha," kata Stigefelt melanjutkan.
Musim lalu, Rossi hanya bisa tampil kompetitif pada beberapa seri balap awal.
Usai finis kelima pada seri pembuka, MotoGP Qatar di Sirkuit Internasional Losail, The Doctor lalu "tancap gas" dan berhasil menjadi runner-up pada dua seri balap berikutnya, MotoGP Argentina dan MotoGP Americas.
Baca Juga: Tak Cuma di Honda, Marc Marquez Dinilai Juga Bisa Bersinar di Tim Lain
Namun, keadaan segera berbalik 180 derajat saat MotoGP 2019 memasuki seri balap keenam di Italia.
Tampil di hadapan publiknya sendiri, Rossi justru mencatat hasil gagal finis alias did not finish (DNF).
Hasil minor itu berlanjut pada dua seri balap selanjutnya, MotoGP Catalunya dan MotoGP Belanda.
Rossi pun perlahan mulai keluar dari jalur perburuan gelar juara dunia MotoGP 2019.
Dia tak lagi pernah finis di posisi podium (1-3) dan hanya bisa menuntaskan musim kompetisi di peringkat ketujuh klasemen akhir pembalap dengan raihan 174 poin.
Posisi tersebut menjadi yang terburuk bagi Rossi sejak menempati peringkat sama pada musim 2011, saat membalap untuk tim Ducati.
Baca Juga: Project Leader Suzuki Yakin Alex Rins Belum Keluarkan Performa Terbaik