Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pilar Persija Jakarta yang kini memperkuat Persita Tanggerang, Hamka Hamzah mengungkapkan bahwa sepak bola di Indonesia belum profesional.
Hal itu diungkapkan langsung oleh eks pemain bertahan Persija Jakarta tersebut itu melalui siaran Youtube milik Rian Ekky Pradipta atau lebih dikenal Rian D'Masiv.
Awalnya Hamka Hamzah menceritakan mengenai kariernya terlamanya membela suatu klub yaitu kala memperkuat Persija Jakarta (2005-2008).
Baca Juga: BREAKING NEWS - Mantan Manajer Timnas Indonesia Sembuh dari Virus Corona
Seperti diketahui, pemain berusia 36 tahun tersebut telah banyak melanglang buana ke berbanyak tim di Indonesia.
Dari berbagai pengalamannya itu, dirinya menyebut hanya di tim dengan julukan Macan Kemayoran-lah karier terlamanya membela suatu klub.
"Ada 14 klub kalau tidak salah. Paling lama saya memperkuat Persija Jakarta tiga tahun," kata Hamka seperti dilansir oleh BolaSport.com dari Youtube Rian Ekky Pradipta, 8 April 2020.
Karena sering berpindah-pindah tim di Indonesia, Hamka Hamzah pun menyadari jika ada perkataan tidak setia yang dilontarkan kepadanya.
Namun, eks pemain PSM Makassar tersebut menyebutkan alasannya kenapa dirinya berpindah-pindah.
"Saya rasa ketika pemain sepak bola harganya diturunin, otomatis pasti akan pindah," ujar Hamka.
Baca Juga: Banyak Eksekutor Penalti Handal di Liga 1, Muhammad Ridho Hanya Sebut Satu Nama
Hamka Hamzah lebih memilih sikap realistis saja soal perjalanan karier sepak bolanya.
Dirinya pun menyampaikan pandangannnya lebih dalam dengan membandingkan situasi di sepak bola dalam negeri dengan luar negeri.
"Kalau diluar (luar negeri), kontrak pemain langsung empat tahun atau lima tahun gitu misalnya," ujar Hamka.
Baca Juga: Kala Persib Juara Liga Indonesia 2014, Kini Tinggal 2 Sosok ini yang Bertahan
Pemain dengan identik dengan nomor punggung 23 tersebut juga menjelaskan bahwa sepak bola luar negeri berani seperti itu karena ada seperti layaknya 'perjudian'.
Perjudian yang dimaksud yaitu saat pemain menurun kualitasnya akan dijual murah, namun ketika pemain bermain bagus, klub lain akan berusaha membelinya dengan mahal karena masih terikat kontrak durasi panjang itu.
Hamka Hamzah pun mengakui bahwa sistem tersebut belum bisa dilakukan pada persepakbolaan Indonesia.
Baca Juga: Terungkap, Ramdani Lestaluhu Pernah Bohongi Rekannya di Persija
Dirinya mengatakan sebabnya karena keuangan klub di Indonesia yang sering berubah-ubah tiap musimnya.
"Kadang ada dana banyak. Kadang tahun berikutnya sama sekali tidak punya. Jadi, agak susah untuk mengontrak pemain jangka panjang," tutur mantan pilar Arema FC tersebut.
Hamka pun secara jujur mengakui bahwa sepak bola Indonesia belum dikatakan profesional.
Baca Juga: Demi Tembus Liga 1, Red Bull Depok FC Bocorkan Akan Datangkan Pelatih Asing
Dirinya menilai semi-profesional merupakan level dari sepak bola Indonesia.
"Karena sepak bola kita, jujur belum masuk ke profesional. Kalau semi profesional sih boleh-lah," kata Hamka Hamzah.
Selain itu, Hamka Hamzah juga menjelaskan banyak klub yang belum memiliki tempat latihan sendiri menjadi faktor penyebab lainnya.
Baca Juga: Marco Motta Bocorkan Perbedaan Sepak Bola Spanyol, Italia, dan Indonesia
Eks pemain Sriwijaya tersebut melihat kalau klub profesional memiliki tempat latihan miliknya sendiri layaknya di luar negeri.
Namun, Hamka mengakui PSSI telah bekerja maksimal untuk berbenah dan dirinya pun optimis kedepan sepak bola Indonesia akan lebih maju.