Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kepindahan Ricardo Kaka dari AC Milan ke Real Madrid ternyata terjadi secara diam-diam ketika dirinya berada di Brasil.
Mantan bintang AC Milan, Ricardo Kaka, sempat memecahkan rekor transfer sebagai pemain termahal dunia saat didatangkan oleh Real Madrid musim panas 2009.
Rekor itu bertahan sebelum rekan setim Kaka di Real Madrid, Cristiano Ronaldo, memecahkannya lagi pada tahun yang sama.
Namun, ada kisah menarik yang mewarnai drama kepindahan Kaka menuju Santiago Bernabeu.
Dilansir oleh BolaSport.com dari Football Italia, sang agen, Gaetano Paolillo, mengungkapkan bahwa pemain asal Brasil itu sebenarnya tak pernah mau pergi dari San Siro.
Baca Juga: Perangi COVID-19, Gareth Bale Bantu Rumah Sakit Tempat Kelahirannya di Wales
Bahkan, Kaka sempat menolak transfer bernilai 100 juta euro atau setara dengan 1,7 triliun rupiah ke Manchester City.
Saat itu, AC Milan memang sedang mengalami krisis keuangan yang membuat klub harus mencari dana segar dalam jumlah besar.
"Jika terserah Milan, mereka akan menerima tawaran 100 juta euro (1,7 triliun rupiah) dari Manchester City, tapi Kaka benar-benar menolak untuk pindah," ucap Paolillo.
Paolillo juga menceritakan bagaimana setiap tahunnya klub raksasa Spanyol, Real Madrid, ingin memperoleh tanda tangan mantan bintang timnas Brasil itu.
Kecintaan Kaka yang besar terhadap pendukung dan klub membuat dirinya tidak ingin pindah ke mana pun dan ingin tetap bermain bersama Rossoneri.
Baca Juga: Jalani Karantina COVID-19, Gelandang Tottenham Hotspur Beralih Profesi Jadi Petani
"Setiap tahun, Real Madrid akan bertanya apakah Kaka hendak dijual, tapi Milan selalu tidak memasukkannya ke dalam bursa transfer dan dia (Kaka) juga ingin tetap di sini," ujar Paolillo.
Akan tetapi, krisis keuangan yang terus menggerogoti AC Milan rupanya membuat juru transfer klub, Adriano Galliani, tergiur untuk menjual Kaka.
Adanya hubungan dekat antara Galliani dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez, membuat transfer pemain yang identik dengan nomor 22 di AC Milan itu berjalan mulus.
Akan tetapi, proses transfer tersebut bisa dibilang terjadi secara diam-diam karena posisi Kaka waktu itu masih bersama timnas Brasil untuk menjalani laga internasional.
"Setelah pertandingan terakhirnya dengan Milan di Florence pada 2009, dia pergi untuk tugas internasional dan hanya membawa ransel," tutur Paolillo.
Baca Juga: 5 Fakta Stadion Alfredo Di Stefano, Kandang Sementara Real Madrid Musim Musim Ini
"Dia mengatakan, kita akan bertemu kembali di Bandara Malpensa dalam sebulan, tapi Milan menjual Ricky (Kaka) ke Real Madrid ketika dia di Brasil."
"Dia tidak pernah ingin pergi, dan yang dia peroleh di Real Madrid bukan masalahnya."
"Dia dicintai oleh para penggemar dan lebih dari bahagia ketika di Milan, tetapi klub menempatkannya di pasar dan pada saat itu Real Madrid adalah pilihan terbaik."
"Itu juga bukan keinginan Galliani, dia mencintai Ricky," lanjutnya.
Akhirnya, Kaka hanya bermain untuk Real Madrid selama 3 musim.
Baca Juga: Momen Saat Legenda Liverpool Sebut Skuad Man United Berisi Anak-anak
Pada awal musim 2013-2014, Kaka kembali bernostalgia dengan AC Milan sampai dia hengkang lagi dari San Siro semusim setelahnya untuk bergabung dengan klub MLS, Orlando City.