Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dream Chasers Garuda Select Season 2 episode 16 menyuguhkan tentang ujian mental yang harus dihadapi Bagus Kahfi dkk setelah kembali ke Inggris. Selesai dari Italia, mereka langsung dihadapkan lawan berat sekaliber QPR U-18.
Episode kali ini mengusung perjuangan keras para pemain Garuda Select untuk bangkit dari kondisi terpuruk. Selain itu, tim besutan Des Walker juga harus kembali beradaptasi dengan langit Birmingham setelah satu bulan ditempa di Italia.
Pengalaman berharga telah didapatkan oleh para pemain Garuda Select seusai menjajal tim-tim elite Italia. Tak hanya gaya permainan, Garuda Select juga bisa mengetahui bagaimana atmosfer sepak bola di Italia.
Di episode ini, mereka telah kembali ke Birmingham untuk melanjutkan pemusatan latihan melawan tim-tim Inggris yang tentunya lebih kuat dari sebelumnya. Pelatih Garuda Select, Des Walker, mengungkapkan bahwa tim yang akan dihadapi kali ini merupakan kategori dua, mereka lebih kuat dan cerdik ketimbang uji coba sebelumnya.
QPR U-18 menjadi lawan pertama David Maulana Cs di periode kedua mereka bermain di Inggris. Sebelum menuju pertandingan, seperti biasa pemain Garuda Select menjaga kekompakan dengan berbagai rutinitas di luar lapangan.
Beberapa dari mereka saling adu ketangkasan dengan bermain playstation dan game online seperti Mobile Legends. Bek tengah Garuda Select, M Ilham, merasa senang bisa kembali ke Inggris. Menurutnya suasana di Inggris lebih nyaman dan banyak tempat bisa dikunjungi daripada di Italia. Hal senada juga disampaikan oleh M Afin Baharani yang bisa kembali menikmati makanan kesukaan di Inggris.
Baca Juga: PSG Siap Tampung Teman Bruno Fernandes yang Dilepas Man United
Selesai melepas kerinduan di Tanah Britania Raya, para pemain Garuda Select kembali digembleng dengan latihan untuk persiapan melawan QPR U-18.
Sayap kanan Garuda Select, Ferdiansyah, benar-benar merasakan perkembangan selama berlatih di bawah arahan Des Walker dan Dennis Wise. Penyerang Diklat Persib Bandung itu bertekad untuk menggapai masa depan lewat Garuda Select. Ia bermimpi untuk bermain di Eropa sehingga Ferdiansyah berharap perhatian dari talent scout saat gabung Garuda Select.
Melawan QPR U-18, Garuda Select kembali dihadapkan pada pemain-pemain yang secara postur lebih unggul. Des Walker dan Dennis Wise pun mengajarkan tentang bagaimana menghadapi situasi set piece dengan jebakan offside.
Baca Juga: Daftar 11 Pelatih Asing yang Pernah Tukangi Persib Bandung
Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise, sudah memprediksi bahwa QPR pasti ingin membalaskan kekalahan season lalu. Sekadar informasi, Garuda Select sukses melibas QPR U-18 empat gol tanpa balas saat season 1.
Sebelum pertandingan, Des Walker berpesan kepada para pemain Garuda select untuk bermain melebar dan berani mengambil keputusan. Variasi umpan menjadi poin yang ditekankan oleh dua legenda Inggris tersebut.
Masuk ke momen pertandingan, pertahanan Garuda Select dibuat luluh lantah oleh para penyerang QPR U-18. Keunggulan postur tubuh membuat tim lawan dengan mudah memainkan bola di area penalti Garuda Select.
Baca Juga: Chelsea Ibarat Kena Prank Saat Beli Penyerang Liverpool Rp960 Miliar
QPR U-18 menutup babak pertama dengan keunggulan telak 6-1. Satu-satunya gol penghibur dari Garuda Select pada paruh pertama diciptakan oleh Rafli Asrul. Itu pun baru tercipta pada menit ke-44 setelah hampir 40 menit mereka berada dalam tekanan.
Sontak, kondisi ini membuat Des Walker dan Dennis Wise geram di ruang ganti. Berbagai macam pesan penting disampaikan oleh keduanya. Des Walker tak segan menyatakan bahwa dalam pertandingan babak pertama hanya Ferdiansyah yang totalitas dalam bermain.
Dennis Wise meminta para pemain Garuda Select untuk menekan pertahanan lawan. David Maulana Cs dituntut untuk bermain keras dan berani mengambil resiko apabila tim lawan berusaha meremehkan mereka dengan menggocek bola. Meski sedikit keras dalam memberikan arahan, Ferdiansyah pun sadar bahwa hal ini merupakan pelatih ingin menunjukkan pelajaran berharga.
Baca Juga: Bukan Tahun Biasa, 2014 adalah Tahun Tak Ternilai Bagi Stan Wawrinka
Benar saja, babak kedua Garuda Select membuat kejutan dengan bermain lebih agresif. Empat gol balasan sukses dicetak oleh Bagus Kahfi. Namun, kelengahan masih terjadi di sektor pertahanan Garuda Select meski tim pelatih telah melakukan pergantian dengan memasukkan bek muda Persib, Kakang Rudianto. QPR U-18 mampu mencuri dua gol sehingga menutup pertandingan dengan skor 8-5.
Bagus Kahfi yang memborong 90 persen gol Garuda Select merasa senang dengan pencapainnya tersebut. Tetapi ia juga sedih dengan kekalahan yang harus dialami oleh timnya.
Mental bermain menjadi pelajaran berharga bagi Garuda Select pada pertandingan melawan QPR U-18. Selain itu, Dennis Wise juga menyinggung soal totalitas dalam bermain. Pasukan Garuda Select diminta menganggap setiap pertandingan seperti halnya babak kedua, tidak ada kesempatan untuk bermain lengah dan takut.
Baca Juga: Berbeda dari Marko Simic, Eks Pilar Persija Ini Pernah Tampil di Piala Dunia Bersama Timnas Kroasia
Di akhir episode ini ditampilkan cuplikan keributan di dalam lapangan yang terjadi pada laga berikutnya Garuda Select melawan Sheffield United U-18. Insiden apa yang begitu menyulut emosi Bagus Kahfi dkk?
Untuk bisa menyaksikan lanjutan Dream Chasers Garuda Select Season 2 kalian bisa mengunjungi Mola TV baik via website maupun aplikasi di gadget kalian. Seluruh episode Dream Chasers Garuda Select baik season 1 maupun 2 bisa diakses secara gratis di Mola TV. Demi membantu penanganan wabah Covid-19, Mola TV juga membuka layanan dompet donasi bagi yang ingin berbagi. Garuda Select Season 2 episode 16 dapat disaksikan di sini.