Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang West Ham United, Jack Whilshere, bercerita mengenai masa lalunya saat memutuskan bergabung dengan akademi Arsenal.
Jack Whilshere pernah berada di Arsenal selama 17 tahun sejak dirinya masih berusia 9 tahun.
Pada 2018, ia memutuskan untuk pindah ke West Ham dengan status bebas transfer walau sempat mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak.
Salah satu alasan Wilshere ingin meninggalkan Emirates Stadium adalah karena ingin mendapatkan menit bermain lebih banyak.
Dalam suatu kesempatan, ia bercerita mengenai momen saat memutuskan untuk bergabung dengan Arsenal.
Saat itu Wilshere masih berumur sembilan tahun dan sedang memperkuat tim masa kecilnya, Luton, yang kala itu bertanding melawan Barnet.
Baca Juga: Masa Depan Pemain Jebolan La Masia Ini Tak Lagi Aman di Barcelona
Usai pertandingan, ia dan ayahnya didatangi oleh wasit pada laga tersebut yang ternyata adalah pemandu bakat dari Arsenal.
Orang itu kemudian menawari Wilshere untuk bergabung dengan akademi The Gunners.
Ia sempat bingung karena tidak ingin meninggalkan teman-temannya di Luton.
Akan tetapi, sang ayah meminta Wilshere untuk segera memutuskan apakah akan pergi ke Arsenal atau tidak.
Pemain asal Inggris itu kemudian membulatkan tekad untuk bergabung dengan The Gunners.
"Saya bermain untuk Luton dan kami sedang menghadapi Barnet, dan wasitnya ternyata pencari bakat Arsenal. Dia menghampiri ayah saya setelahnya dan meminta saya ikut serta," kata Wishere seperti yang dikutip dari Lockdown Tactics Podcast via Goal, Senin (27/4/2020).
"Itu aneh karena harus ada bursa transfer di mana hal seperti ini bisa terjadi. Akan tetapi, saya akan berkata terus terang kepada anda, saya tidak ingin pergi."
"Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya ingat, saya masih berusia sembilan tahun dan berada di taman bersama teman. Ayah menarik saya ke mobil kecilnya dan berkata, 'Ini adalah hari terakhirmu untuk membuat keputusan'."
"Saya berkata kepada teman, 'Masa bodoh. Saya akan pindah ke Arsenal', dan sisanya adalah sejarah," ucapnya.