Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Legenda PSM yang Alami Dua Kali Didiamkan Pelatih Persib

By Ibnu Shiddiq NF - Senin, 27 April 2020 | 17:30 WIB
Gelandang PSM Makassar, Syamsul Chaeruddin, menjalani jumpa pers pasca-laga Liga 1 kontra Madura Uni (anju)

BOLASPORT.COM - Salah satu legenda PSM Makassar, Syamsul Bachri Chaeruddin mempunyai pengalaman cukup pahit ketika bersama juru racik yang kini melatih Persib Bandung, Robert Alberts.

Syamsul Bachri Chaeruddin merupakan produk asli binaan akademi PSM Makassar yang promosi ke skuat utama pada musim 2001

Meski kini tak bersama PSM Makassar, pemain berambut gondrong itu masih ada diingatan para suporter tim berjuluk Juku Eja tersebut.

Pengalaman yang cukup banyak mengubah karir sepak bolanya itu terjadi selama dua kali periode.

Periode pertama, Syamsul memperkuat PSM mulai dari tahun 2001 hingga 2010.

Baca Juga: Kerja Keras dan Ingat Tuhan Jadi Kunci Sukses Bek Persib Bandung Ini

Hampir satu dekade berseragam merah dan menjadi andalan di lini tengah, Syamsul membukukan 130 penampilan di semua ajang, dengan torehan 19 gol.

Memasuki Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011, Pelatih Robert Rene Alberts datang menggantikan peran Tumpak Sihite.

Pertama kalinya sosok Syamsul yang sudah biasa menjadi tumpuan permainan PSM harus sering duduk di bangku cadangan.

Menurut Roberts, Syamsul tak bisa masuk dalam rancangan skema bermainnya.

Robert lebih memilih menggunakan gelandang muda Diva Tarkas.

Satu lagi pemain yang juga anak asuh Robert saat masih di Arema, yaiut Hendra Ridwan.

Tahun 2011, Syamsul tak tahan dan memilih hengkang ke Persija Jakarta.

Semusim bersama Macan Kemayoran, Syamsul tampil cukup produktif dengan torehkan 12 gol dalam 20 laga.

Musim berikutnya, ia bergabung ke Sriwjaya FC dan hanya betah semusim saja.

Hingga akhirnya, ia balikan lagi dengan PSM pada tahun 2012.

Sepeningalan Robert Alberts yang hanya semusim bersama PSM.

Tak sedikit pergantian juru racik demi tercapainya target juara liga.

Nama- nama seperti Imran Amirullah, Wim Rijsbergen, dan Jorg Steinebrunner tak banyak yang bisa menggapai target tersebut.

Baca Juga: Pemerintahnya Berhasil Lawan Corona, Liga Vietnam Kembali Bergulir

Pada Tahun 2016, Robert Albert kembali ditunjuk menukangi PSM Makassar.

Syamsul sempat dipercaya diberikan waktu bermain yang cukup banyak yaitu 1.189 menit dalam 23 laga.

Musim 2017, Syamsul dipaksa menelan dua kali pil pahit dengan hanya dimainkan sebanyak enam kali.

Ia kalah bersaing dengan legiun asing, Marc Klok, serta tiga gelandang lokal, Rizky Pellu, M Arfan, dan Asnawi Mangkualam.

Alhasil di penghujung musim, Syamsul akhirnya memutuskan hengkang ke klub Liga 2, PSS Sleman.

"Saya pamit, banyak pemain muda yang harus diberi kesempatan berkontribusi," ucap Syamsul saat perpisahan pada Minggu (12/7/2017).

"Sudah hampir 15 tahun saya bersama PSM Makassar. Tapi saya gagal memberikan juara. Maaf," ujar Syamsul, dengan mata berkaca-kaca.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P