Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP Harus Berharap yang Terbaik, tetapi Merencanakan Hal Terburuk

By Delia Mustikasari - Senin, 27 April 2020 | 19:20 WIB
Carmelo Ezpeleta dan Valentino Rossi usai MotoGP Americas 2017. (MOTORSPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Bos tim Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, meyakini bahwa batas waktu untuk membatalkan musim MotoGP 2020 harus dibahas.

Razlan Razali berharap skenario terbaik agar balapan MotoGP 2020 dapat dilangsungkan pada Juli atau Agustus.

Tetapi, dia juga percaya bahwa sangat penting untuk merencanakan skenario terburuk yakni pembatalan seluruh musim MotoGP 2020 karena wabah virus corona dengan menetapkan tanggal batas waktu.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Marcus/Kevin Raih Tiket Final Kejuaraan Asia

"Ini adalah situasi yang sangat sulit bagi Dorna dan FIM. Tetapi, kami harus memiliki semacam indikasi kapan mereka akan membatalkan kejuaraan sehingga kami dapat mempersiapkannya," kata Razlan dilansir BolaSport.com dari Crash.

"Kami dapat mempersiapkan anggota tim kami. Jika kami melewati bulan tertentu dan tidak ada yang terjadi, MotoGP 2020 dianggap hilang," ucap Razlan.

"Jadi lebih baik bagi kami untuk melakukan usaha sekarang dan merencanakan apa yang terburuk. Sekarang semua orang hanya mengamati situasi saat ini, tidak benar-benar merencanakan apa yang terjadi jika tidak ada balapan."

CEO Dorna Carmelo Ezpeleta mengaku optimistis tentang kemungkinan menggelar balapan antara Juli dan November.

Baca Juga: Rossi Butuh Jalani Balapan pada 2020 untuk Beri Keputusan soal Masa Depannya

Jadwal balapan melibatkan seri Eropa dan balapan dari sirkuit ke sirkuit secara tertutup. Namun, tidak semua anggota tim MotoGP berbasis di Eropa.

"Saya pikir bagi orang-orang di Eropa itu tidak akan menjadi masalah besar, Anda bisa menyeberang ke negara lain melalui darat, bukan dengan pesawat. Saya pikir sekarang semua orang berusaha menghindari penerbangan," tutur Razlan.

"Orang-orang seperti kami dari Asia, Australia, dan Amerika yang mungkin akan berjuang sedikit untuk pergi ke Eropa, dengan kemungkinan dikarantina selama dua minggu dan sebagainya."

"Demikian pula, apakah negara kami akan memberlakukan pembatasan karantina 14 hari bagi siapa pun yang datang. Kami tidak tahu sekarang. Saya kira begitu sebagian besar negara mulai mencabut karantina wilayah, kami dapat lebih memahami apa batasan karantina," ucap Razlan.

Baca Juga: Rossi Sebut Kesamaan Dirinya dengan Lorenzo Saat Kembali ke Yamaha

Beberapa negara yakni Belanda dan Jerman telah memperpanjang larangan mengadakan turnamen olahraga besar sampai akhir Agustus.

"Jadi, kami hanya harus menunggu sampai aturan karantina wilayah dicabut dan kita akan lihat apa yang terjadi."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P