Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mewujudkan kembali duet impian Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo memang menarik namun Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, punya ide lain.
Yamaha pernah mengalami masa kejayaan di MotoGP ketika dua pembalap mereka menguasai dua posisi teratas di klasemen akhir MotoGP.
Dua pembalap tersebut adalah Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Dua kali Rossi dan Lorenzo finis 1-2 di klasemen MotoGP yaitu pada 2009 dan 2015.
Pada MotoGP 2009 Rossi menjadi juara dan Lorenzo sebagai runner-up kejuaraan. Adapun pada 2015 situasinya terbalik dengan Lorenzo yang menjadi juara.
Baca Juga: Tony Ferguson Lewat, Inilah Calon Penakluk Khabib Nurmagomedov
Sekadar informasi, sejak era MotoGP dimulai pada 2002, hanya Rossi dan Lorenzo sebagai rekan setim yang sanggup mengamankan dua peringkat teratas kejuaraan.
Rossi dan Lorenzo sendiri tak lagi menjadi rekan setim sejak MotoGP 2017. Lorenzo berkelana ke Ducati dan Repsol Honda sementara Rossi bertahan.
Namun begitu, ide menduetkan kembali Rossi dengan Lorenzo kembali muncul setelah nama yang disebut terakhir pulang ke Yamaha.
Lorenzo baru saja bergabung menjadi pembalap penguji Yamaha setelah memutuskan gantung helm pada akhir musim lalu.
Baca Juga: Formula 1 Agendakan Mulai Balapan di Austria pada Juli
Pembalap berjulukan Por Fuera tersebut juga sudah mengambil jatah wild card di MotoGP Catalunya bersama pabrikan garpu tala.
Rossi sendiri percaya rivalnya yang baru akan berusia 33 tahun itu akan menemukan motivasi untuk kembali berkompetisi suatu saat nanti.
"Saya pikir setelah semusim bareng Honda, Jorge mengalami situasi yang sama seperti saya setelah dua musim di Ducati," kata Rossi, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Tetapi segera setelah kembali mengendarai M1, Jorge menemukan kembali sensasi yang bagus, jadi dia mungkin akan tertarik kembali membalap dengan Yamaha."
Baca Juga: Ingin Dapat Ucapan Selamat Ulang Tahun dari Mike Tyson? Dengan Uang 8 Juta Bisa
Semenjak dua posisi di tim pabrikan Yamaha sudah penuh hingga 2022, satu-satunya tempat di mana Lorenzo bisa menemukan motor Yamaha adalah Petronas SRT.
Kebetulan, Rossi juga tengah digadang-gadang untuk merapat ke tim balap asal Malaysia tersebut setelah tergusur dari tim pabrikan.
Di sisi lain, ide menyatukan kembali Rossi dan Lorenzo disambut baik oleh Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis.
"Itu akan menjadi hal yang menarik karena saya tidak harus mengatur keduanya," canda Jarvis merujuk kesulitannya meredam emosi kedua rider saat bersaing sengit.
Baca Juga: Mantan Ketua PBSI Beri Semangat untuk Para Pebulu Tangkis Nasional
Namun begitu, Jarvis agak pesimistis dengan ide menduetkan Rossi dan Lorenzo karena misi yang diemban Petronas Yamaha SRT di MotoGP.
Jarvis justru berharap Petronas mau mempertahankan Franco Morbidelli.
"Saya pikir itu sulit terjadi. Tujuan utama tim Petronas adalah membantu mengembangkan pembalap generasi baru," kata Jarvis.
"Saya juga sangat menyukai Franco Morbidelli. Dia menjadi incaran pabrikan lain, tetapi saya berharap dia bertahan bersama kami."
Baca Juga: Roberto Firmino 7 Kali Cetak Gol Tanpa Lihat Gawang, di Liverpool Paling Sering
Morbidelli sudah membalap bagi tim Petronas sejak MotoGP 2019. Juara dunia Moto2 2017 itu juga tampil meyakinkan sepanjang tes pramusim.
Bos Petronas SRT, Razlan Razali, sebelumnya juga menyatakan keengganannya memasangkan Rossi dan Lorenzo di timnya.
Razali mengaku lebih senang mempertahankan Morbidelli atau merekrut pembalap baru dari kelas Moto2 daripada memboyong Rossi dan Lorenzo sekaligus.
Baca Juga: Nihil Prestasi di Timnas Argentina, Sergio Aguero Bela Lionel Messi