Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan petinju, Paulie Malignaggi, mempunyai pendapat tentang penyebab kekalahan Deontay Wilder dari Tyson Fury.
Dunia digemparkan setelah juara tinju WBC, Deontay Wilder, menelan kekalahan dari Tyson Fury pada 23 Februari 2020.
Wilder yang dikenal doyan membuat lawan KO justru menjadi bulan-bulanan Fury hingga timnya lempar handuk pada TKO.
Rekor tak terkalahkan Wilder lenyap. Sabuk juara WBC yang dipegang Wilder juga berpindah tangan ke Fury.
Baca Juga: Bos Yamaha Punya Ide Lain Ketimbang Duetkan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
Adapun dalam pertarungan tersebut, Fury terlihat lebih percaya diri ketimbang Wilder.
Itu terlihat ketika petinju berjuluk The Gypsy King memilih tampil agresif ketika bel pertandingan dimulai.
Fury tidak asal-asalan bermain agresif. Dia juga menahan supaya Wilder tidak mengeluarkan jurus andalan tangan kanannya.
Setelah berulang kali menerima pukulan, Wilder kemudian terjatuh dua kali pada ronde ketiga dan kelima.
Baca Juga: Ketika Rivalitas Anthony Ginting dan Kento Momota Dikenang Media Jepang
Wilder semakin loyo. The Bronze Bomber kesulitan keluar dari tekanan dan lebih sering terlihat bersandar di tali ring.
Bendera putih berkibar dari sudut Wilder pada ronde ketujuh. Petinju asal Alabama tersebut dinyatakan kalah TKO dari Fury.
Setelah dua bulan pertarungan berakhir, Paulie Malignaggi mengeluarkan komentar mengenai penyebab kekalahan Wilder.
Menurut pria yang berprofesi sebagai pundit tinju ini, Wilder mempunyai masalah mental saat menghadapi Fury.
Baca Juga: Andai Pensiun, Eks Rival Liliyana Natsir Siap Buka Akademi Bulu Tangkis di China
"Saya pikir Wilder terguncang melihat agresifitas Fury," kata Malignaggi dilansir BolaSport.com dari Boxing News 24.
"Itu membuat dia tertekan dan tidak pernah benar-benar pulih darinya."
Wilder sendiri berkelit soal alasan kekalahannya dari Fury. Dia menyalahkan kostum yang dikenakan kala ring-walk.
Baca Juga: Melati Daeva Bertekad Ingin Lebih Konsisten bersama Praveen Jordan
Wilder mengaku lututnya mengalami masalah karena mengenakan kostum yang terlalu berat.
Meski begitu, Malignaggi percaya bahwa masalah mental yang menjadi penyebab kekalahan Wilder alih-alih karena kelelahan fisik.
"Saya pikir masalahnya lebih ke mental daripada fisik. Deontay masih petinju yang berbahaya," tutur Malignaggi.
"Saya berpikir ketika dia terlihat tertekan, dia tidak pernah terlibat dalam pertarungan."
"Ketika masalah mental berubah menjadi masalah fisik, dan Fury terus memukulnya, saya pikir sulit bagi Wilder untuk pulih," katanya melanjutkan.
Wilder dan Fury sementara ini sepakat untuk melanjutkan duel ketiga pada sekitar Oktober.
Baca Juga: Tony Ferguson Lewat, Inilah Calon Penakluk Khabib Nurmagomedov