Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mencoba membuat mental Mike Tyson jatuh tampaknya menjadi kesalahan terbesar yang dilakukan eks juara tinju, Trevor Berbick.
Bukan tanpa alasan Mike Tyson menyandang status sebagai legenda tinju.
Kemampuan memukul lawan dengan brutal serta prestasi sebagai juara tinju kelas berat tak terbantahkan menjadi nama Mike Tyson tak lekang oleh waktu.
Petinju berjulukan Si Leher Beton tersebut juga masih menjadi pemegang rekor juara tinju termuda di kelasnya yaitu 20 tahun 150 hari.
Baca Juga: Cerita Sedih Pemain Asing Tira Persikabo ke Media Finlandia
Bicara soal rekor tersebut, ada kisah menarik di balik kesuksesan Tyson merengkuh sabuk juara di usia yang terbilang belia.
Tyson sukses menyabet sabuk juara pertamanya berkat kemenangan atas pemegang sabuk juara WBC, Trevor Berbick, pada 22 November 1986.
Tyson sendiri sejak awal dijagokan bisa mengalahkan Berbick. Video pertarungan Tyson yang viral membuat publik percaya sang petarung menjadi favorit juara.
Satu-satunya keraguan terhadap peluang Tyson adalah usianya yang masih muda. Berbick pun berusaha memakai pengalamannya untuk mengalahkan Tyson.
Baca Juga: Melati Daeva Bertekad Ingin Lebih Konsisten bersama Praveen Jordan
Jalan yang diambil Berbick adalah dengan memilih celana berwarna hitam yang menjadi ciri khas Tyson.
Sekadar informasi, status sebagai juara bertahan membuat Trevor berhak lebih dahulu memilih warna celana apa yang akan dikenakannya.
Langkah Berbick memilih warna hitam untuk celananya membuat Tyson harus keluar dari kebiasannya dalam memlih kostum tandingnya.
Memilih celana hitam diyakini menjadi cara Berbick untuk memainkan trik psikologis kepada Tyson.
Baca Juga: Bos Yamaha Punya Ide Lain Ketimbang Duetkan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
Namun begitu Tyson rupanya tidak mau kalah sebelum berlaga.
Tyson cuek dan tetap menggunakan celana berwarna hitam meski harus membayar denda sebesar 5 ribu dolar Amerika Serikat (AS).
Semangat Tyson semakin berapi-api setelah mendapat bisikan dari petarung idolanya, Muhammad Ali, beberapa saat sebelum duel melawan Berbick dimulai.
"Ali menemui saya dan berkata, 'Kalahkan dia untuk saya'," ucap Tyson mengenang, dilansir BolaSport.com dari Sport Bible.
Baca Juga: 3 Latihan Sederhana di Rumah ala Spiderwoman Aries Susanti Rahayu
Sekadar informasi BolaSporter, Ali menelan kekalahan dari Berbick pada laga terakhirnya sebagai pensiun dari dunia tinju.
Tyson pun masuk ke ring dengan sorot mata yang tajam seolah ingin memberikan kekalahan paling menyakitkan kepada Berbick.
Berbick memang berinisiatif duluan untuk melancarkan pukulan selepas bel pertandingan dibunyikan.
Namun begitu, pertahanan Tyson yang bagus serta timing yang tepat untuk melancarkan balasan membuat petinju asal Jamaika tersebut kewalahan.
Baca Juga: Terlihat Keren, Ternyata Ada Kisah Memalukan di Balik Tato di Wajah Mike Tyson
Tyson semakin agresif pada ronde kedua. Tak sampai 15 detik, dia berhasil membuat Berbick terjatuh.
Berbick mampu bangkit namun sejak itu dia kesulitan untuk keluar dari tekanan Tyson. Dia hanya bisa merangkul tubuh Tyson untuk memperpanjang napasnya.
Puncaknya, Tyson berhasil mendaratkan pukulan kombinasi yang diakhiri dengan hook kiri yang mengarah tepat ke pelipis Berbick.
Berbick secara dramatis terjengkang ke atas kanvas. Dia mencoba bangkit namun kembali terjatuh ke pinggir ring dan menghantam kerumunan fotografer yang bertugas.
Baca Juga: KILAS BALIK - Marc Marquez Absen dari Latihan Bebas Setelah Makan Bakso
Berbick masih belum menyerah. Dia kembali mengangkat tubuhnya tetapi tersungkur karena tak kuat menahan efek pukulan dari Tyson.
Wasit langsung menghentikan pertandingan sekaligus memberikan malam yang indah bagi petinju muda yang akan menjadi legenda tersebut.
"Saya ingin menghabisinya," kata Tyson ketika mengingat kembali kemenangan bersejarahnya itu.
"Orang-orang berkata saya menghadapi kaleng tomat atau pertandingan yang mudah. Akan tetapi, saya benar-benar ingin mengalahkannya," pungkasnya.
Baca Juga: Update MotoGP 2020 - 3 Skenario untuk Kejuaraan Musim Ini