Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menyebut tak ingin kompetisi dilanjutkan apabila pandemi covid-19 belum berakhir.
Keinginan Yoyok ini didasari karena ia berpendapat bahwa kesehatan seseorang merupakan hal yang paling penting untuk saat ini.
Yoyok tak mau mengambil resiko dengan memaksakan kompetisi tetap dilanjutkan di tengah Pandemi Covid-19.
Apabila keadaan sudah kondusif dan pandemi covid-19 telah benar-benar berkahir, di waktu itulah menurut Yoyok kompetisi dapat kembali di gulirkan.
"Klub tentu tidak ingin disalahkan jika ada kejadian seseorang penonton terkena Covid-19 usai menonton sepak bola," kata Yoyok, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.
Sementara itu kompetisi sepak bola Indonesia secara resmi dihentikan sejak 16 Maret lalu.
Baca Juga: Dilanda Pandemi COVID-19, Ramadan Tahun Ini Spesial untuk Kiper Persija
Sementara untuk dimulainya kembali, PSSI menjadwalkan pada awal Juli mendatang.
Namun Yoyok dalam hal ini berharap apabila situasi belum mereda, jadwal tersebut bisa diundur.
"Apapun itu, kesehatan adalah hal utama yang harus diperhatikan," ujar Yoyok.
"Mulai dari pelatih, pemain, official, wartawan dan penonton jangan sampai ada yang tertular covid-19 gara-gara sepak bola," ujarnya.
Bahkan apabila nantinya ada penurunan yang drastis mengenai kasus covid-19, Yoyok tetap berharap kompetisi tidak dimulai sampai pandemi covid-19 benar-benar musnah dari negeri ini.
"Jadi harus tuntas dulu walaupun nanti tren penyebaran menurun," ujar Yoyok.
Tak hanya mengharapkan kompetisi tetap ditunda, pandemi Covid-19 juga memaksa renovasi kandang PSIS Semarang, Stadion Jati Diri juga mengalami penundaan.
Yoyok pun memahami keputusan yang diambil oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah selaku pihak yang melakukan program renovasi itu.
Baca Juga: Bomber Bali United Sebut Liga 1 Punya Daya Tarik untuk Pemain Asal Belanda
Lebih lanjut lagi, Yoyok lebih memilih agar anggaran pembangunan stadion difokuskan untuk membantu memerangi Covid-19.
"Anggarannya lebih baik untuk membantu masyarakat yang pekerjaannya terdampak karena corona, kemudian pengadaan alat pelindung diri bagi tenaga medis," tutur Yoyok.