Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ada 5 alasan yang membuat Manchester United bisa tampil ciamik jika Liga Inggris musim ini dimulai lagi.
Manchester United sempat mengalami penampilan yang kurang meyakinkan di paruh pertama Liga Inggris musim 2019-2020.
Anak asuh Ole Gunnar Solskjaer bahkan harus bersusah payah untuk melawan klub-klub medioker yang sebenarnya tidak sebanding dengan kemampuan para pemainnya.
Akan tetapi, transformasi Manchester United seolah terjadi di paruh kedua Liga Inggris musim ini.
Semenjak kedatangan Bruno Fernandes dan striker pinjaman, Odion Ighalo, Setan Merah kembali menemukan performa terbaiknya.
Baca Juga: Manchester United Tak Perlu Beli Mbappe karena Sudah Punya Pemain Ini
Usai kalah di kandang melawan Burnley, Manchester United belum terkalahkan di 11 pertandingan berikutnya di semua ajang.
Bahkan, Setan Merah berhasil memperbaiki posisi mereka dengan merangsek naik ke posisi kelima klasemen sementara Liga Inggris.
Mereka pun masih punya kesempatan untuk tampil di Liga Champions musim depan jika mampu menggeser Chelsea di posisi keempat.
Akan tetapi, momentum indah mereka seolah terhenti akibat adanya krisis yang disebabkan oleh pandemi virus corona.
Krisis tersebut membuat Liga Inggris terpaksa harus dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Liga Prancis Dibatalkan, Presiden Lyon Masih Berharap Ada Play-off
Kondisi seperti ini bisa saja merusak momentum manis, tapi ada beberapa alasan yang membuat Manchester United tetap tampil apik jika Liga Inggris dimulai lagi.
Berikut BolaSport.com melansir dari Sportskeeda, 5 alasan Manchester United bisa tampil ciamik jika Liga Inggris dimulai lagi:
1. Faktor Bruno Fernandes
Bruno Fernandes didatangkan oleh Setan Merah dari Sporting CP pada bursa transfer musim dingin Januari lalu.
Meskipun baru bergabung, Bruno langsung menjelma menjadi dewa lini tengah Manchester United dan menjadi faktor penting rekor tak terkalahkan klub.
Baca Juga: Cocok di Juventus, Donny van de Beek Sangat Pemalu tapi Kuat di Lapangan
Bruno berhasil mencetak 3 gol dan 4 assist dari total 9 penampilannya bersama dengan Setan Merah di semua kompetisi.
Dalam waktu singkat, pemain asal Portugal tersebut menjadi idola baru publik Old Trafford hingga muncul chant khusus yang ditujukan kepada Bruno.
"Bruno, Bruno, Bruno! Came from Sporting like Cristiano. He goes left he goes right, makes defenses look shite. He’s our Portuguese magnifico," bunyi chant dari pendukung Setan Merah untuk Bruno.
Duet lini tengah antara Bruno dan Paul Pogba, nantinya akan menjadi senjata ampuh Manchester United untuk menggeser Chelsea di posisi keempat sekaligus tiket terakhir menuju Liga Champions.
Baca Juga: Ronaldo Nazario Ukir Hattrick Gila dan Buat Legenda Jerman Tak Berdaya
2. Kedalaman lini serang Manchester United
Lini serang Manchester United saat ini sudah sangat dalam dan bervariasi.
Solskjaer bisa memilih pemain mana yang akan dia pasang di lini depan guna menggedor pertahanan lawan.
Kedatangan Odion Ighalo yang sempat diragukan oleh banyak pihak justru menjadi amunisi baru untuk Setan Merah.
Pemain asal Nigeria itu telah berhasil mencetak 4 gol dan 1 assist dari 8 laga yang dijalani bersama Manchester United di semua ajang.
Marcus Rashford juga dikabarkan telah mulai pulih dari cedera yang dia alami sebelum Liga Inggris ditangguhkan.
Baca Juga: Belum Usai Konflik Internal, Barcelona Kembali Terancam Kena Pidana
Dengan berbagai pilihan demikian, Solskjaer tidak perlu khawatir dalam memasang pemain yang digunakan untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan.
3. Performa Aaron Wan-Bissaka yang mulai membaik
Aaron Wan-Bissaka didatangkan oleh Solskjaer dari Crystal Palace pada bursa transfer musim panas lalu.
Pemain asal Inggris itu diboyong dengan harga yang cukup mahal, yaitu sekitar 50 juta pounds atau setara dengan 932,5 miliar rupiah.
Wan-Bissaka sempat dikritik karena tak kunjung mencapai performa terbaiknya bersama dengan Manchester United.
Baca Juga: On This Day: Klub Papan Tengah Liga Inggris Lolos ke Final Liga Europa
Akan tetapi, perubahan strategi yang dilakukan oleh Solskjaer membuat performa Wan-Bissaka lebih baik.
Pemain berusia 22 tahun tersebut lebih bebas untuk mengeksplorasi sisi sayap kanan Manchester United dan membantu lini serang.
Penampilan apik Wan-Bissaka bukan hanya memperkuat lini belakang Manchester United, melainkan juga lini serang yang ada.
4. Transformasi Luke Shaw
Luke Shaw sempat dikabarkan tidak memiliki masa depan usai tak jadi pilihan utama di sisi kiri pertahanan Manchester United.
Baca Juga: Jika COVID-19 Berakhir, Sergio Ramos Siap Antar Real Madrid Raih Gelar
Akan tetapi, semuanya belum berakhir bagi Shaw di musim ini.
Transformasi yang dilakukan oleh sang pelatih memberikan kesempatan bagi pemain asal Inggris itu untuk unjuk kebolehan.
Alhasil, Shaw mampu menjadi salah satu pilar kuat Manchester United di lini belakang meskipun sempat kalah bersaing dengan Brandon Williams.
Tak hanya itu, Shaw juga terlihat sangat cocok berduet dengan Harry Maguire, Williams, dan Wan-Bissaka di lini belakang Manchester United.
Hal ini membuat Solskjaer tak hanya punya banyak pilihan di lini depan, namun juga di lini belakang.
Baca Juga: Kiper Buangan Barcelona Pastikan Segera Hengkang dari Ajax, Pulang Kampung?
5. Mulai bersinarnya talenta muda Manchester United
Solskjaer berupaya mengembalikan Manchester United ke budaya masa lalu yang mampu mengorbitkan pemain muda hebat.
Benar saja, ada beberapa nama pemain muda yang bersinar di bawah asuhan pelatih asal Norwegia tersebut.
Pemain tersebut di antaranya Brandon Williams, Mason Greenwood, Marcus Rashford, dan Scott McTominay.
Bahkan, Rashford sendiri telah menjadi bintang baru publik Old Trafford dengan mencetak 19 gol dari 31 penampilannya bersama Setan Merah.
Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Sebut Pelaku Vandalisme Patungnya seperti Bocah TK
Selain itu, ada McTominay di lini tengah, Greenwood di lini depan, dan Williams di lini belakang yang semakin memperkuat skuad Manchester United musim ini.
Bukan tidak mungkin, akan semakin banyak pemain muda Manchester United yang bersinar di bawah asuhan Solskjaer.