Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Angka Covid-19 Belum Melandai, Persib Pasrah Terkait Kelanjutan Liga 1

By Faizal Rizki Pratama - Jumat, 1 Mei 2020 | 02:00 WIB
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI)

BOLASPORT.COM - Persib Bandung menerima apa pun keputusan yang akan diambil terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 2020.

Melihat situasi COVID-19 saat ini, salah satu tim Liga 1, Persib Bandung, melalui Komisaris Umuh Muchtar mengaku akan menerima keputusan apa pun yang akan diambil pemerintah.

"Apa pun keputusan dari pemerintah, ya mau tidak mau harus kami terima. Kalau situasi darurat sekarang diperpanjang dari aturan kemarin, tidak masalah," ujar bos Persib, Umuh Muchtar, dilansir dari Kompas.

"Kami mengikuti saja apa yang menjadi kebijakan pemerintah," imbuh Umuh.

"Di sini kalau keputusan diperpanjang (masa tunda), apa boleh buat. Lebih baik kita tunggu sampai selesai saja wabah virus corona-nya," sambung dia.

Baca Juga: Aji Santoso Percayakan Keputusan Nasib Liga 1 Musim Ini ke PSSI

Angka pasien positif COVID-19 belum menunjukkan tanda-tanda penurunan di Indonesia, bahkan makin menanjak setiap harinya.

Hingga Kamis (30/4/2020), jumlah pasien COVID-19 yang dirilis resmi oleh Pemerintah Indonesia sudah mencapai lebih dari 10.000 jiwa.

Dari jumlah tersebut sebanyak 1.522 orang dinyatakan sembuh dan 792 pasien meninggal dunia.

Sebelumnya PSSI telah memberikan pernyataan akan menghentikan Liga 1 apabila situasi pandemi COVID-19 belum juga mereda hingga akhir Mei.

Melalui surat tertanggal 27 Maret 2020, PSSI akan membatalkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim ini apabila status tanggap darurat COVID-19 diperpanjang.

Jika Liga 1 dihentikan, Persib Bandung tidak menampik adanya opsi untuk menggelar kompetisi tanpa penonton tetapi menyebut hal itu tidak ideal.

Menurut Umuh bagaimanapun juga klub saat ini merupakan perusahaan yang membutuhkan pemasukan untuk mendanai biaya operasional tim.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Gustavo Lopez Bawa PS Tira Kalahkan Bali United

Ditambah lagi kekuatan finansial dari setiap klub pastinya berbeda-beda.

"Kalaupun kita memaksakan sekarang main tanpa penonton, klub juga membutuhkan penghasilan dari tiket penonton. Sekarang kalau ada pertandingan seperti itu, kami juga akan mengeluarkan biaya-biaya lain," tegas Umuh.

"Saya sebenarnya tidak masalah kalau kompetisi berjalan tanpa penonton. Hanya, harus dipikirkan juga risiko-risiko yang akan terjadi ke depan," tambah dia.

Menurut Wak Haji Umuh, pertandingan tanpa penonton pun tidak bisa serta-merta lepas dari masalah.

Di dalam pertandingan sepak bola, apalagi berskala besar seperti Liga 1, pasti masih melibatkan banyak orang, entah itu pemain, ofisial, panpel, media, dan lain-lain.

"Yang saya pikirkan, walaupun tanpa penonton akan tetap mengundang orang banyak. Kru seperti dari televisi, pemain juga kalau diberi arahan harus berkumpul walaupun memakai masker," tutur Umuh.

"Namun, kalau di lapangan maskernya dilepas. Jadi memang susah kalaupun dipaksakan tanpa penonton," imbuh dia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P