Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, membeberkan menu buka puasa yang selalu ia santap ketika adzan Magrib tiba.
Rahmad Darmawan mengakui penggemar berbagai jenis sajian makanan khas bulan ramadan yaitu kolak.
Libur kompetisi Liga 1 membuat Rahmad Darmawan memilih menikmati bulan ramadan bersama keluarganya.
Pelatih yang akrab disapa RD itu menyebut bahwa menu santapan kolak harus selalu ada di setiap buka puasa.
Tak dipungkiri RD mengetahui jenis-jenis kolak dari berbagai bahan dasar.
"Kolak selalu ada setiap buka puasa," kata RD.
"Semua jenis kolak suka, entah itu kolak pisang, ubi, kolang kaling, tape atau labu," kata RD menambahkan.
Baca Juga: Pemain Asing Terbaik yang Pernah Dimiliki Persebaya Surabaya
Eks pelatih Tira Persikabo itu mengatakan bahwa dirinya rutin bersepeda selagi menunggu berbuka puasa.
"Sejak puasa saya bersepeda dari pukul 15.45 sampai 17.15 WIB, biasanya kalau tidak puasa saya bersepeda pagi pukul 08.00-10.00 WIB," ujarnya.
Menurut RD bersepeda merupakan cara paling efektif untuk mencari udara segar sekalian menyehatkan badan.
Untuk itulah mengapa dirinya membuat jadwal rutin bersepeda setiap harinya.
"Saya selalu menargetkan jarak dan waktu. Jadi benar-benar latihan," tutur pelatih berusia 53 tahun itu.
RD tak melupakan tanggung jawabnya sebagai pelatih Madura United.
Sesering mungkin dirinya memantau anak asuhnya dalam menjalankan progam latihan yang telah dibuat.
"Tim masih latihan secara individu. Pemain berkewajiban melaporkan kegiatan latihannya dengan mengirimkan video di grup Whatsapp," tutup RD.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah meminta saran kepada setiap klub kontestan Liga 1 dan Liga 2 untuk ikut andil dalam keberlangsungan kompetisi.
Hari ini dijadwalkan semua klub telah mempunyai jawaban apakah kompetisi tetap dilanjutkan atau sebaliknya.
Baca Juga: Tak Ada Menu Khusus Buka Puasa, Dedi Kusnandar: Yang Penting Ada Makanan Manis
Apabila dihentikan, RD akan mengulangi kejadian yang hampir sama yaitu ketika tahun 1998 dan tahun 2015.
Tahun 1998 liga sempat dihentikan akan tetapi masih bisa dilanjutkan, sementara tahun 2015 kompetisi dihentikan karena PSSI disanksi FIFA.
Sepeti diketahui pada tahun 2020 kompetisi liga 1 dan liga 2 dihentikan karena pandemi virus corona.