Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak mengungkapkan soal sepak bola Indonesia ke media Malaysia The Star.
Bojan Hodak merupakan pelatih PSM Makassar untuk mengarungi Liga 1 2010.
Sebelumnya, ia melatih timnas U-19 Malaysia. Bojan Hodak kembali ke Kuala Lumpur untuk bersama keluarganya.
Akan tetapi waktu dua setengah bulan di Makassar membuatnya masih bersemangat, hal itu karena penggemar PSM Makassar yang bersemangat.
Bojan Hodak pun menceritakan antusiasme penggemar saat tim melakukan launching pemain dan pelatih.
Baca Juga: Sempat Koma 5 Hari, Eks Pelatih Timnas Indonesia Ceritakan Perjuangan Lawan Covid-19
"Ada kerumunan di stadion ketika mereka meluncurkan para pemain dan pelatih untuk musim baru. Ini tidak pernah terjadi di negara-negara lain di kawasan ini tetapi di Indonesia, itu adalah hal yang biasa," ujar Hodak, dikutip BolaSport.com dari The Star.
Pelatih asal Kroasia itu pun menilai bahwa sepak bola Indonesia memiliki pontensi yang besar.
Ia menilai penggemar adalah salah satu penyumbang besar keuangan klub.
"Sepak bola Indonesia memiliki potensi luar biasa, mereka memiliki penggemar yang bersemangat da mereka adalah tipe yang akan mendukung tim apakah mereka menang atau tidak," ujar Hodak.
"Para penggemar juga merupakan kontributor keuangan besar bagi tim melalui penjualan tiket," ujarnya.
Saat ini sepak bola dunia telah terhenti karena Covid-19, termasuk liga-liga di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Ingin Jadi Sarjana, Wonderkid Persib Seimbangkan Karier dan Pendidikan
Hodak mengatakan dampak keuangan akan menghantam liga-liga kecil di Asia Tenggara dan memperikirakan akan memakan waktu antara enam hingga 12 bulan untuk kembali normal.
"Tiga bulan tanpa sepak bola bisa membunuh klub di bagian dunia ini. Tim akan kehilangan penjualan tiket, sponsor, dan hak siar, lebih-lebih di Indonesia karena penjualan tiket sangat besar," ujar Hodak.
"Beberapa klub bergantung sepenuhnya atau sebagian pada dana dari pemerintah atau agensi masing-masing, tetapi sekarang dana ini digunakan untuk melawan Covid-19."
"Klub dengan sponsor yang tidak banyak akan merasakan dampak lebih dan pemain mereka akan menderita pemotongan gaji," ujarnya.