Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah menyiapkan siasat untuk menghadapi jadwal kompetisi tahun ini yang belum pasti.
Pandemi virus corona alias Covid-19 yang sedang melanda dunia ternyata mempunyai dampak yang besar terhadap bidang olahraga, salah satunya adalah bulu tangkis.
Sejak berakhirnya turnamen prestisius All England Open 2020 bulan Maret lalu, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menangguhkan beberapa turnamen hingga kini.
Sejauh ini hanya ajang Piala Thomas dan Uber 2020 yang telah memastikan tanggal penyelenggaraan yakni pada 3-11 Oktober mendatang.
Baca Juga: Tutorial Kalahkan Marc Marquez dari Bos Ducati untuk Andrea Dovizioso
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti, mengaku pihaknya telah membuat siasat agar para atlet mempunyai persiapan yang matang.
"Sampai sekarang masih belum ada kepastian dari BWF, kecuali untuk jadwal Thomas dan Uber, tapi kami siap-siap saja," kata Susy Susanti, dilansir BolaSport.com dari Antaranews.
"Karena gambaran dari jadwal Piala Thomas dan Uber, mungkin start-nya dari Oktober nanti, minimal persiapan kita sekarang menuju ke Oktober ini," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu merinci setidaknya ada tujuh turnamen bulu tangkis bergengsi yang kemungkinan baru digelar akhir tahun ini.
Baca Juga: Pelatnas Terhenti, Atlet Paralimpik Kehilangan Sumber Pencarian
Turnamen itu antara lain, Piala Thomas dan Uber, Kejuaraan Dunia Junior, Indonesia Open, Japan Open, China Open, Denmark Open, French Open, dan BWF World Tour Finals.
Lebih jauh lagi, Susy Susanti sendiri menilai bahwa selalu ada sisi plus minus dari penundaan turnamen-turnamen tersebut.
"Plusnya atelt jadi tidak merasa dikejar target, saat ini mereka lebih rileks, belajar introspeksi istilahnya, mempelajari lawan," tuturnya menjelaskan.
"Namun minusnya jadi pembelajaran buat mereka, kalau tidak ada pertandingan ya enggak enak juga,bosan juga, harus menyemangati lagi, mempersiapkan diri lagi," ucapnya.
Selain persiapan untuk menjalani turnamen, Susy juga menekankan bahwa pihaknya akan membuat program lagi guna menghadapi Olimpiade Tokyo 2020 yang juga ditunda.
"Bila sebelumnya target tahun ini itu Olimpiade, maka mereka harus menunggu lagi satu tahun," tuturnya lagi.
"Bagaimana kita belajar untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi, membuat strategi dan program dari awal lagi untuk tahun depan," kata Susy Susanti mengakhiri.
Baca Juga: Bukan Cuma Pippen dan Rodman, Ini 5 Pemain yang Tak Kalah Penting Bersama Jordan