Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pada musim 1998-1999, Inter Milan berharap sudah menyatukan pemain nomor 9 dan nomor 10 terbaik untuk merebut gelar juara Liga Italia.
Inter Milan merekrut Roberto Baggio setelah salah satu pemain nomor 10 terbaik sepanjang sejarah Liga Italia itu tampil brilian bersama Bologna di musim 1997-1998 dan timnas Italia di Piala Dunia 1998.
Roberto Baggio diharapkan menjadi tandem ideal bagi Ronaldo, yang didatangkan Inter Milan semusim sebelumnya.
Ronaldo Luis Nazario de Lima adalah salah satu pemain nomor 9 alias striker paling berbahaya di generasinya.
Sayang, impian Inter Milan tidak menjadi kenyataan karena Baggio sering diganggu cedera dan I Nerazzurri sendiri tidak stabil dalam hal kepelatihan dengan memakai 3 juru taktik yang berbeda selama 1998-1999.
Kendati demikian, duet Ro-Ro tetap sesekali menunjukkan kegemilangannya.
Dalam hari terbaiknya, duet Ro-Ro bisa sangat mematikan buat lawan-lawan Inter Milan.
Baca Juga: DUEL KLASIK - 2 Mei 2009, Lionel Messi Pertama Jadi False 9, Real Madrid Kiamat
Salah satu hari terbaik duet Ro-Ro terjadi dalam duel klasik pada 3 Mei 1999.
Bertamu ke AS Roma pada pekan ke-31 Liga Italia, duet Ro-Ro menjadi motor kemenangan dramatis Inter Milan dengan skor spektakuler, 5-4.
Kombinasi Ro-Ro membuka skor pada menit ke-17.
Dikepung 2 pemain AS Roma, Baggio masih bisa melepaskan umpan chip yang dikejar Ronaldo.
Menang adu lari dengan Marco Quadrini, Ronaldo kemudian melewati kiper Michael Konsel yang mencoba maju dan menjebol gawang AS Roma dengan mudah.
Baggio kembali beraksi di menit ke-22, membuat assist untuk gol kedua Inter Milan yang dicetak Ivan Zamorano.
AS Roma memperkecil skor pada menit ke-26 via penalti Francesco Totti setelah Paulo Sergio dilanggar di kotak terlarang.
Zamorano kemudian mencetak gol via sepakan chip dari sudut yang sulit di menit ke-35.
Tertinggal 1-3 di babak pertama, AS Roma menyamakan kedudukan di awal babak kedua berkat Paulo Sergio.
Pemain asal Brasil itu mencetak gol di menit ke-47 lewat sundulan.
Berselang dua menit, Paulo Sergio ganti membuat assist buat gol sundulan Marco Delvecchio.
Namun, Baggio beraksi lagi di menit ke-56 dalam sebuah serangan balik.
Umpan terobosan sekali sentuhan dari Baggio membuat Zamorano lepas dari jebakan off-side AS Roma.
Zamorano kemudian memberikan assist mudah buat diselesaikan Ronaldo.
Baca Juga: DUEL KLASIK - 1 Mei 2016, Sadio Mane Sudah Menyebalkan buat Manchester City Sebelum di Liverpool
Kejar-mengejar gol terus terjadi dengan AS Roma menyamakan skor lagi di menit ke-79.
Eusebio Di Francesco menyelesaikan assist dari Totti.
Akan tetapi, di menit-menit penghabisan, Baggio membuat assist lagi.
Tendangan bebasnya disambar sundulan Diego Simeone untuk membawa Inter Milan menang 5-4 secara dramatis.
AS Roma vs Inter Milan 4-5
Gol: 0-1 Ronaldo 17', 0-2 Ivan Zamorano 22', 1-2 Francesco Totti 26', 1-3 Ivan Zamorano 35', 2-3 Paulo Sergio 47', 3-3 Marco Delvecchio 49', 3-4 Ronaldo 56', 4-4 Eusebio Di Francesco 79', 4-5 Diego Simeone 87'
Olimpico Roma, 3 Mei 1999
AS Roma: Michael Konsel; Marco Quadrini, Aldair, Antonio Carlos Zago, Vincent Candela; Dmitri Alenichev (Damiano Tommasi 33'), Luigi Di Biagio (Ivan Tomic 84'), Eusebio Di Francesco; Paulo Sergio (Carmine Gautieri 80'), Marco Delvecchio, Francesco Totti.
Inter Milan: Gianluca Pagliuca (Sebastien Frey 63'); Giuseppe Bergomi, Mikael Silvestre, Dario Simic; Javier Zanetti, Benoit Cauet, Diego Simeone, Francesco Colonnese; Roberto Baggio, Ronaldo, Ivan Zamorano (Youri Djorkaeff 80').