Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Everton, Carlo Ancelotti, mengklaim AC Milan yang kalah pada final Liga Champions 2005 lebih baik daripada skuad juara pada 2007.
Carlo Ancelotti, yang pernah menangani AC Milan dari 2001 hingga 2009, sukses membawa pulang trofi Liga Champions sebanyak dua kali ke San Siro.
Gelar pertama Ancelotti bersama AC Milan didapatkan pada musim 2002-2003 setelah menang atas Juventus dalam partai final.
Pada musim 2006-2007, AC Milan kembali mengangkat trofi Si Kuping Besar setelah menumpaskan Liverpool di laga puncak.
Baca Juga: Pakai Nomor Punggung Terkutuk di AC Milan, 9 Bomber Ini Jadi Korban
Sebenarnya, tim berjulukan Rossoneri itu punya kesempatan untuk menjadi kampiun Liga Champions musim 2004-2005 di Istanbul.
Namun, mereka gagal juara setelah Liverpool, yang menjadi lawan mereka di final, mampu melakukan comeback dan menyamakan kedudukan jadi 3-3.
Trofi Liga Champions pun batal diraih setelah Milan kalah adu penalti dari The Reds.
Kendati kedua klub bertemu dua tahun kemudian di ajang yang sama dan Milan membalas dendam dengan kemenangan 2-1, Ancelotti menganggap bahwa skuad yang kalah pada 2005 justru lebih baik.
"Tim 2007 secara teknis lebih rendah daripada tim 2005," kata Ancelotti seperti dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Tim 2005 tetap menjadi tim terbaik dengan kinerja terbaik pada final," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Chelsea Gigit Jari, AC Milan Tawarkan Kontrak Baru kepada Donnarumma
Skuad Milan pada final 2005 maupun 2007 sebenarnya tidak berbeda jauh.
Pada kedua final itu, Milan diisi oleh pemain-pemain bintang seperti Paolo Maldini, Kaka, Andrea Pirlo, dan Gennaro Gattuso.
Ancelotti menilai, Milan pada final 2005 lebih mampu bermain dengan menunjukkan kualitas.
Sementara, pada final dua tahun setelahnya, skuad Milan lebih didorong oleh motivasi untuk menang, terutama balas dendam kekalahan final di Istanbul.
"Tim 2005 bahkan lebih baik dari tim 2003. Pada 2007, kami memiliki motivasi luar biasa. Kami memenanginya melalui motivasi daripada kualitas."
Baca Juga: AC Milan Kalah di Final Liga Champions 2004-2005 karena Dewa-dewa Cemburu
"Saya menyaksikan (final Istanbul) kembali 10 tahun kemudian. Kami bermain dengan sangat baik pada tambahan waktu."
"(Jamie) Carragher mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak tahan lagi dan mereka ingin segera babak penalti," ucap Ancelotti mengakhiri.