Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Timnas Indonesia bisa saja bernasib sama seperti timnas Thailand yang kekurangan striker lokal karena klub-klub lebih banyak menggunakan jasa pemain asing.
Jasa pemain asing merupakan satu hal yang tidak bisa terelakkan dalam suatu gelaran kompetisi sepak bola di mana pun.
Keberadaan pemain asing seakan menjadi kunci pendongkrak performa tim ketika mengarungi liga di negaranya masing-masing.
Mantan pelatih timnas U-19 Thailand, Somchai Chuayboonchum, menilai maraknya pemain asing di Liga Thailand bisa menjadi bumerang bagi timnas Gajah Perang.
Baca Juga: Cuaca dan Keluarga, Alasan Navarone Foor Ingin Berkarier di Indonesia
Sebab, disebutkan oleh Somchai, banyaknya klub-klub Thailand yang merekrut pemain asing khususnya yang berposisi sebagai striker justru menyebabkan krisis penyerang lokal di Negeri Gajah Putih itu.
“Semua tim mengejar kesuksesan jangka pendek, itulah sebabnya tim-tim di Thailand tidak memiliki banyak striker," ucap Somchai dilansir Bolasport.com dari Zing.
"Keadaan menjadi lebih sulit ketika banyak klub Liga Thailand bermain di bawah sistem yang sama dengan hanya menggunakan satu striker asing."
"Jika lebih banyak tim menggunakan banyak striker dalam strategi penyerangan mereka, striker lokal Thailand akan memiliki lebih banyak peluang (tampil),” ujarnya lagi.
Baca Juga: Eks Rekan Satu Tim Sebut Paul Pogba Bahagia Main di Manchester United
Kekhawatiran Somchai terhadap kekosongan striker di timnas Thailand sangat beralasan.
Saat ini, hanya terdapat satu nama striker yang dapat dipercaya di skuad Gajah Perang, yakni Teerasil Dangda yang sudah berusia 32 tahun.
Terdapat jarak yang sangat lebar antara Teerasil dengan penerusnya, Supachai Jaided, yang masih berusia 22 tahun.
Jarak waktu yang sangat besar ini terjadi karena dalam satu masa tim-tim di Thailand lebih banyak menggunakan pemain asing dibanding pemain lokal.
"Masalah ini sangat sulit diatasi. Banyak tim di Liga Thailand menggunakan striker asing karena lebih efektif dalam menyerang," tambah Somchai.
"Mereka berani beradu, jarang membuat kesalahan. Akibatnya, banyak tim besar jarang memainkan striker lokal. Banyak pemain asli Thailand tidak punya kesempatan mencetak gol," tandasnya.
Krisis striker yang dialami oleh timnas Thailand bisa saja terjadi juga di timnas Indonesia.
Seperti diketahui, tim-tim peserta Liga 1 banyak merekrut pemain asing untuk mengisi pos-pos penyerangan dan pertahanan.
Akibatnya, penghuni top scorer di Liga 1 lebih didominasi oleh pemain asing.
Baca Juga: Setelah Lakukan Tes COVID-19, AC Milan-Napoli-Inter Milan Akan Gelar Latihan Perdana
Alberto Goncalves menjadi pemain Indonesia yang berhasil memuncaki daftar top scorer di era Liga 1 dengan mengoleksi 58 gol.
Namun, meski berpaspor Indonesia, Beto merupakan pemain naturalisasi yang berdarah Brasil.
Satu-satunya pemain asli Indonesia yang berhasil menembus lima besar top scorer sepanjang masa Liga 1 adalah Samsul Arif, striker Persita Tangerang yang telah berusia 35 tahun dan sudah tidak bermain untuk timnas Indonesia.
Sementara itu, pemain Indonesia termuda yang sanggup menembus daftar 10 besar top scorer Liga 1 adalah pemain Bali United, Lerby Eliandry, yang sudah berusia 28 tahun.