Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kabar mengejutkan pergantian pelatih di tengah musim sudah sering terjadi apalagi untuk klub besar, seperti Persib Bandung yang sudah tercatat sembilan kali.
Persib Bandung memang menjadi salah satu klub yang sering mengganti pelatih di tengah kompetisi yang dilakoninya.
Hal itu tentu saja lazim bagi klub profesional berganti pelatih apabila klub merasa tidak puas, tetapi siapa sangka ternyata Persib Bandung tercatat sebanyak sembilan kali.
Bahkan pergantian pelatih Persib Bandung yang teranyar terjadi tepat pada musim 2019 lalu.
Baca Juga: Selain Cristiano Ronaldo, Bruno Fernandes Juga Idolakan Mantan Maestro Barcelona
Tim berjulukan Maung Bandung itu mengganti pelatih dalam waktu singkat, di mana Miljan Radovic digantikan Robert Rene Alberts pada Mei 2019 lalu.
Tentu saja pergantian pelatih di tubuh Persib yang terlalu sering ini dianggap menjadi salah satu penyebab terpuruknya klub.
Pergantian pelatih terburuk yang pernah dilakukan tim berjulukan Maung Bandung itu pada kompetisi Liga 1 2019.
Bagaimana tidak? Pelatih Miljan Radovic baru selama empat bulan melatih Persib langsung di pecat menjelang laga kompetisi Liga 1 2019.
Alasan dipecatnya pelatih asal Montenegro itu karena ia ingin melengkapi lisensi UEFA Pro di negaranya. Saat itu ia langsung dipecat karena Liga 1 segera bergulir.
Tetapi tak hanya itu, Persib Bandung ternyata memiliki catatan sembilan pelatih yang diganti di tengah musim.
Ternyata catatan itu sedikit lebih banyak dari pada klub lain seperti Persebaya Surabaya yang telah memecat delapan pelatih di tengah musim.
Baca Juga: Otavio Dutra Ungkap Perbedaan Peran Bek Dulu dan Sekarang
Risnandar Soendoro (1995-1996, dan 2006)
Pelatih Persib Bandung pertama yang pernah merasakan dipecat di tengah musim yaitu, Risnandar Soendoro.
Pelatih Persib pada Liga Indonesia 1995-1996 dan 2006 itu diketahui mundur karena dipaksa oleh para pendukung Persib.
Bobotoh saat itu mendesak sang juru taktik tersebut untuk mundur karena tim kebanggaannya mengalani kekalahan beruntun selama dua laga.
Sehingga tepat pada 19 Januari 2006, Risnandar memilih untuk mundur.
Suryamin (1999-2000)
Tim kebanggaan warga Bandung itu memulai kompetisi Liga dengan harapan besar karena nama Suryamin sendiri menjadi salah satu mantan pemain Persib.
Sehingga harapan tinggi tentu disemaptkan padanya, agar Persib bisa meraih kemenangan.
Namun ternyata perjalanan dari Suryaman tidak begitu mulus.
Bahkan pada lima laga pertama, Persib sudah harus menelan tiga kali kekalahan dari Persita Tangerang, Persikab Kab Bandung, dan Semen Padang.
Bahkan mereka pun berhasil diimbang oleh Medan Jaya dan Indocement Cirebon.
Dengan itu pun membuat Suryamin harus memilih mengundurkan diri karena desakan suporter dan beberapa pihak lainnya.
Arcan Luire (2007-2008)
Nama Arca Luire mungkin terdengar asing untuk para pecinta sepak bola Indonesia karena ia hanya satu musim menukangi Persib.
Tepatnya pelatih asal Moldova ini menukangi Persib pada Liga Indonesia 2007.
Tetapi pada pertengahan putaran kedua, ia mengundurkan diri dan digantikan oleh Djajang Nurjaman dan Robby Darwis, setelah Persib kalah dari Sriwijaya FC 0-1.
Setelah kalah, Arcan Iurie menemui Manajer Persib saat itu, Yossi Irianto, dan memutuskan mundur pada Selasa 27 November 2007.
Jaya Hartono (2008-2010)
Sementara nama Jaya Hartono sendiri menyatakan mundur dari jabatan pelatih Persib melalui surat yang diajukan ke manajemen.
Jaya memutuskan mundur sebelum Persib bertolak ke Karawang untuk menghadapi Persita Tangerang pada laga Piala Indonesia, Jaya mengumpulkan tim dan ofisial dan meminta maaf atas keputusannya itu.
Darco Jankovic dan Jovo Cuckovic (2010-2011)
Pelatih asal Prancis kelahiran Serbia itu tinggal di Indonesia, ia menangani Persib Bandung seumur jagung.
Darko mencatat rekor sebagai pelatih asing tersingkat yang dipakai Persib.
Sebelum kompetisi dimulai, Darko sudah pergi. Ia hanya menangani tim selama dua bulan pada masa pra-kompetisi.
Drago Mamic (2011-2012)
Tak berbeda dengan beberapa pelatih yang lainnya, ternyata Dragon Momic sendiri hanya semusim memperkuat Persib.
Di mana diketahu saat itu pelatih asal Kroasia ini mengundurkan diri pada Rabu (28/3/2012) malam karena tekanan dari bobotoh.
Dejan Antonic (Juni 2016)
Dejan Antonic juga menyerah setelah mendapat tekanan dari suporter.
Kekalahan Persib dari Bhayangkara FC, 1-4 pada ajang Indonesia Soccer Championship 2016, membuat Dejan yakin untuk mundur.
Lagi-lagi gesakan bobotoh dengan tagar #dejanout menjadi alasan Dejan meninggalkan Persib.
Djadjang Nurdjaman (2012-2017)
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini membawa Persib meraih juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015. Ia merupakan sosok yang pernah merasakan gelar juara ketika menjadi pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala Persib.
Namun, perjalanannya sebagai pelatih Persib berakhir pada tahun 2017, setelah mendapat kritikan pedas dari bobotoh.
Persib tergelincir di posisi ke-11 Liga 1 2017. Djanur menjadi sasaran kritik. Atas permintaan keluarga, Djanur memutuskan mundur usai Persib kalah dari Bhayangkara FC (0-2).
Miljan Radovic (2018-Mei 2019)
Pelatih asal Montenegro ini memutuskan mundur setelah pengajuan cutinya selama 15 hari untuk melengkapi lisensi Pro UEFA ditolak manajemen Persib karena tim sedang persiapan kompetisi Liga 1 2019.