Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek Persija Jakarta, Marco Motta menceritakan kenangan paling emosional sepanjang karier profesionalnya dalam sepak bola.
Ia menceritakan berbagai kenangan yang hingga kini masih berkesan di benaknya.
Antara lain momen ketika dirinya debut di klub senior dan ketika menjalani laga Liga Champion melawan Arsenal.
Baca Juga: Bukan Persija Jakarta, Marco Motta Ingin Gantung Sepatu di Sini
Dilansir BolaSport.com dari tuttoatalanta.com, Motta menyebut bahwa tak hanya sekali momen berharga yang pernah ia lalui.
Momen paling emosional pertama dan paling berharga ketika dirinya debut di tim senior Atalanta.
Marco Motta merupakan produk asli klub berjuluk La Dea itu.
Pada Januari 2005, Motta tengah duduk di bangku cadangan pada laga melawan AS Roma.
Hingga akhirnya, pelatih Atalanta saat itu Delio Rossi menunjuknya sebagai pemain penggati sekaligus menjadi menit pertamanya sebagai pesepak bola profesional.
Musim itu Atalanta tengah berjuang keluar dari zona degradasi Serie-A. Meskipun kemudian tak mampu bersaing dan terpaksa turun ke Serie-B.
"Itu terjadi pada hari itu ketika saya melakukan pemanasan di Olimpico di Roma, pertandingan itu masih terasa di benak saya dan mungkin sulit bagi Atalanta," ucap Motta.
"Dan saya masih teringat, seolah-olah hari ini, pelatih Delio Rossi berbalik (ke bangku cadangan) dan menyuruh saya bersiap-siap. Debut saya di Serie A tetap menjadi momen emosional dan paling istimewa hingga saat ini (debut berusia 18 tahun, 9 Januari 2005)," imbuhnya.
Eks pemain Juvnetus itu juga menceritakan kenangan lain yang tak kalah menarik.
Itu terjadi saat dirinya membela AS Roma pada musim 2009/2010 di kancah Eropa.
Bersama Francesco Totti, Motta harus mengalami laga terberat pada leg kedua babak 12 besar Liga Champions di Stadion Olimpico (11/3/2009).
AS Roma dan Arsenal terpaksa melakoni adu penalti karena kedua tim menyudahi pertandingan dengan agregat 1-1 (1-0, 0-1).
Baca Juga: Dikelilingi Pemandangan Indah, Asisten Pelatih Persija Tak Bosan Meski Tengah Pandemi
Adu penalti berjalan sangat menegangkan, pasalnya sampai Algojo titik putih yang ketujuh.
Algojo ketujuh AS Roma, Max Tonetto juga menjadi penentu berakhirnya laga tersebut yang berujung kekalahan bagi tuan rumah.
Sepakan Max Tonetto melambung tinggi di atas mistar gawang yang dijaga Almunia kala itu.
Drama adu penalti itu menysiakan duka yang mendalam bagi tim maupun publik AS Roma.
"Ada juga momen-momen lain, seperti debut bersama tim nasional utama, dan tentunya juga dua pertandingan kala berseragam AS Roma, di mana saya bermain di babak 12 besar Liga Champions melawan Arsenal, hingga sampai adu penalti," tutupnya.