Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, memberikan komentarnya soal keputusan Yamaha untuk tidak lagi menempatkan Valentino Rossi di tim pabrikan pada musim depan.
Pada awal tahun ini, Yamaha telah membuat keputusan yang berani dengan tidak lagi memperpanjang kontrak Valentino Rossi di tim pabrikan mereka (Monster Energy Yamaha).
Setelah hampir 15 tahun membalap bersama tim berlogo garpu tala itu, kontrak rider berjulukan The Doctor tersebut memang akan habis pada akhir musim ini.
Selama rentang waktu yang cukup lama itu, Valentino Rossi menjelma menjadi pembalap tersukses di Yamaha lantaran telah meraih gelar juara dunia sebanyak empat kali.
Baca Juga: Satu Permintaan Valentino Rossi Sebelum Seri Perdana MotoGP 2020 Mulai
Nantinya posisi pembalap asal Italia itu akan digantikan oleh Fabio Quartararo yang tampil moncer pada musim perdananya bersama tim satelit Yamaha (Petronas Yamaha).
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha mengaku tidak menyesali keputusan timnya menendang Valentino Rossi.
Meski demikian, Yamaha sendiri sudah memberikan opsi kepada pria berusia 41 tahun itu dengan menempatkannya di tim Petronas Yamaha andai masih ingin balapan.
Melihat hal tersebut, pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menilai bahwa Yamaha telah membuat keputusan yang tepat dan cerdas dengan tidak lagi memperpanjang kontrak Rossi.
Baca Juga: Valentino Rossi: Saya Masih Muda, Masih Belum Siap Punya Anak
"Yamaha akhirnya melakukan hal yang cerdas, sesuatu yang harus dilakukan oleh sebuah pabrikan besar," kata Carlo Pernat, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
Pernyataan pria berusia 71 tahun itu cukup berasalan karena Yamaha tidak sepenuhnya membuang Valentino Rossi yang telah mempunyai jasa besar.
"Mereka mengambil yang terbaik untuk membalap di tim pabrikan, dan tidak membuang Rossi, menjanjikannya dengan sebuah motor pabrikan untuk beberapa musim kedepan," lanjutnya.
Di sisi lain, Carlo Pernat menilai Valentino Rossi akan sangat mengerti dengan keputusan Yamaha yang saat ini lebih membutuhkan tenaga dari para pembalap muda.
"Dan Rossi memahami bahwa ini adalah hal yang tepat untuk Yamaha, karena pada usia 41 tahun sulit untuk finis di lima besar," ucapnya.
"Inilah saatnya bagi Valentino Rossi memutuskan untuk tidak bisa lagi bersama Yamaha," kata Carlo Pernat.
Baca Juga: Setelah Mike Tyson, Evander Holyfield Juga Ingin Naik Ring Lagi